Jawaban itu mengisyaratkan kondisi mental yang membuat para petempur tak mudah menyerah dan akan melawan hingga mati.
Di luar itu, milisi menerapkan taktik menempatkan penembak jitu di berbagai gedung yang mereka kuasai di Marawi.
Kantor berita Reuters memberitakan bahwa dari sisi logistik, milisi sudah menimbun senjata dan makanan yang membantu mereka bisa bertahan lebih lama.
Warga sipil yang terjebak di wilayah yang dikuasai milisi membuat militer enggan untuk melancarkan serangan besar-besaran untuk menumpas mereka.
Ini semua membuat pertempuran di Marawi belum bisa dirampungkan, setidaknya hingga beberapa hari mendatang.
Berita Populer
-
-
Oposisi Israel Desak Netanyahu Mundur, Ikuti Jejak Komandan IDF Herzi Halevi
-
Populer Internasional: Komandan IDF Mengundurkan Diri - Israel Wajibkan PA Bayar Kompensasi
-
Ali Khamenei Bantah Iran Melemah: Masa Depan yang Akan Buktikan
-
Shadow Unit: Pasukan Misterius Al-Qassam yang Dianggap 'Cepat Hilang', Tugas Jaga Tahanan Israel
-
Netanyahu: Israel Tak Mau Otoritas Palestina Kelola Penyeberangan Rafah di Gaza Selatan
Berita Terkini
-
1 Siswa Tewas dalam Tragedi Penembakan Kantin Sekolah di Amerika, Motif Masih Diselidiki
-
Kebakaran Hutan Los Angeles Merembet ke Utara, Gumpalan Asap Hitam Tebal Menjulang ke Langit
-
Bagaimana Pameran di Berlin Selamatkan Lukisan Bersejarah Ukraina
-
Trump membuat sederet kebijakan kontroversial pada hari-hari pertamanya di Gedung Putih, adakah yang bisa menjegalnya?
-
'Orang bilang wajah saya gosong seperti terkena azab' – Kosmetik ilegal mengandung merkuri, mengapa susah diberantas?