News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa Orang-orang Kaya China Dianggap Pelit?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selain undang-undang demi kepastian hukum, laporan Universitas Harvard mencatat inovasi teknologi yang dapat mendorong masyarakat untuk beramal.

Perusahaan raksasa teknologi Cina, semisal Tencent, Alibaba, dan Sina, memiliki laman versi desktop dan telepon seluler yang dirancang agar masyarakat dan kaum superkaya mau menyumbang.

"Apa yang mereka lakukan benar-benar canggih," kata Hoogewerf, peneliti dari Hurun Report.

Suatu kajian memperkirakan lebih dari 23 juta orang di Cina memberikan sumbangan hadiah secara daring pada 2015. Sejak tahun itu, Tencent menggelar acara tahunan untuk menggalang sumbangan.

September 2016 lalu, sumbangan sebesar 300 juta Yuan atau Rp586 miliar dalam tiga hari. Tencent dan mitra-mitranya kemudian turut memberi sumbangan sehingga total nilai amal mencapai lebih dari US$77 juta atau Rp1 triliun.

Wang Bing, pendiri Yayasan Ai You, mengaku ingin menciptakan 'orang-orang dermawan seperti jejaring Facebook'—menciptakan sebuah tempat agar publik dimudahkan ketika ingin menyumbang.

Para dermawan di Cina mengatakan sadar akan tantangan besar di depan, namun berkeas untuk meneruskan sikap kedermawanan.

Berita Populer

Berita Terkini