Hambali, yang nama aslinya adalah Encep Nurjaman, hadir di hadapan dewan pada Agustus lalu melalui jaringan video, untuk mendapatkan pembebasannya setelah ditahan 10 tahun.
Pentagon menggambarkannya dalam sebuah profil yang dirilis menjelang audiensi tersebut.
Bahwa Hambali adalah pemimpin kelompok ekstremis yang berbasis di Asia Tenggara, yang dikenal sebagai Jemaah Islamiyah.
Hambali juga diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
Hambali telah didakwa melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang melanggar hukum perang.
Dia sengaja menyebabkan korban menderita luka serius, melakukan aksi-aksi terorisme, dan menyerang warga sipil.