Laporan Wartawan Tribun Manado Rine Araro
TRIBUNNEWS.COMĀ - Seorang pria yang sakit parah memilih keluar dari perawatan di rumahnya karena petugas mengatakan bahwa dia tidak diizinkan untuk merokok walau hanya sekali saja.
Patrick 'Dave' Ford (70), didiagnosa menderita kanker usus Desember lalu dan memiliki waktu untuk hidup yang tak lama lagi.
Sahabat baiknya David Warnock (56) ingin membuat kenangan terakhirnya yang membahagiakan.
Ia datang untuk duduk bersamanya di samping tempat tidurnya sehingga dia bisa merokok.
Dikatakannya, di rumah perawatan, mereka meminta kipas angin mengarah ke jendela untuk meniup asap, tapi petugas mengambilnya kembali.
"Dia telah menanti-nantikan untuk bisa merokok, " kata dia.
Setelah staf memberitahunya bahwa itu dilarang, Ford melarikan diri dari rumah perawatan dan pergi ke flat temannya sebagai gantinya.
"Kami menerima bahwa merokok ganja itu ilegal tapi ini adalah keinginan orang yang sekarat. Dia punya hak sebagai manusia untuk melakukan apa yang dia inginkan di hari-hari terakhir hidupnya," kta Warnock.
Dave yang sakit parah, yang juga menderita skizofrenia, telah mengisap ganja selama lebih dari 15 tahun dan mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini dia telah menggunakannya sebagai obat penghilang rasa sakit.
Dia mengatkan, dirinya sekarang bermaksud untuk tetap tinggal di flatnya dan mendengarkan musik favoritnya dari tahun 1960 daripada kembali ke Rumah Perawatan Drumconner di Westbourne, Bournemouth.
Jenna May, Manajer di Drumconner, menolak berkomentar mengenai situasi tersebut karena Dave sedang dalam pengawasan tim kesehatan mental Bournemouth.
Melihat kejadian ini muncul beragam reaksi dari netizen.
"Oh demi langit, betapa bodohnya. Dia tidak punya apa-apa lagi saat meninggal," tulis seorang netizen.
Ada juga yang menulis 'harapan satu-satunya orang sekarat, menempatkan staf perawat pada risiko kehilangan pekerjaan mereka ," tulis netizen. (metro.co.uk)