News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Al-Qassam Hancurkan Tank Militer Zionis di Jalur Gaza

Penulis: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Sebuah tank Merkava Pasukan Israel (IDF) tampak terbakar seusai diserang kelompok milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza. IDF mengklaim sudah menghancurkan kekuatan Al Qassam, tapi terus-terusan digerogoti serangan mematikan di Jalur Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam Hamas melalui sayap militernya, Brigade Al-Qassam, kembali menunjukkan kekuatan dengan merilis rekaman pertempuran melawan pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.

Rekaman tersebut menampilkan penghancuran beberapa kendaraan militer Israel, termasuk tank Merkava, buldoser kelas militer D9, dan pengangkut personel lapis baja (APC) di kamp pengungsi Jabalia.

Meskipun konflik telah berlangsung lebih dari 400 hari, semangat perlawanan dan pembangkangan dari rakyat Gaza tetap tinggi.

Jabalia, khususnya, menunjukkan ketahanan dalam menghadapi agresi Israel.

Kerugian Pasukan Israel

Menurut laporan Al Mayadeen pada Minggu, 17 November 2024, pasukan Israel Defense Forces (IDF) mengalami kerugian signifikan.

Di antara yang tewas adalah Kolonel Ehsan Daqsa, komandan Brigade Lapis Baja ke-401 Divisi 162 Israel, yang dieliminasi oleh pejuang Al-Qassam di Jabalia.

Pejuang Al-Qassam juga berhasil menembak mati seorang tentara Israel dari Batalyon Infanteri 90th Brigade 900th di Jalur Gaza.

Selain itu, mereka meluncurkan salvo roket ke pemukiman Sderot yang terletak di timur laut Jalur Gaza.

Situasi di Utara Israel

Sementara itu, situasi di utara Israel semakin memburuk.

Koresponden militer Israel Hayom melaporkan bahwa IDF belum berhasil mengalahkan Hizbullah.

Penasihat strategis Barak Sari menegaskan bahwa Hizbullah sedang bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan, yang membuat Israel kurang siap.

Moshe Davidovich, kepala Forum Pemukiman Garis Depan Israel, menggambarkan keadaan di wilayah utara sebagai tenang namun penuh kepanikan.

Serangan roket dan pesawat tak berawak dari Lebanon selama tiga hari terakhir telah menciptakan suasana ketidakpastian di kalangan pemukim Israel.

Davidovich menekankan, "Kepanikan dimulai dengan serangan pesawat tanpa awak dan itu sekarang telah menjadi rutinitas." Ia menambahkan bahwa situasi di utara Israel masih sangat sensitif dan memerlukan perhatian segera untuk memulihkan ketenangan.

Dengan meningkatnya tekanan dari Hizbullah dan keberhasilan Brigade Al-Qassam, situasi di kawasan ini semakin memanas, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sipil dan militer Israel.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini