Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi kabarnya sudah mendapatkan sosok pengganti posisinya.
Abu Bakr Al Baghdadi telah diklaim tewas oleh ISIS, berdasarkan laporan dari organisasi HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, Selasa (11/7/2017).
Menyusul laporan tersebut, seorang anggota senior ISIS menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru khilafah tersebut.
Ia adalah Abu Haitham Al Obaidi, Wakil Wali Kota Hawija, kota di Irak Utara yang dikuasai ISIS.
Al Obaidi dikatakan mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah baru setelah kematian Al Baghdadi dikonfirmasi ISIS.
Menurut pemimpin kelompok pasukan Angkatan Darat Irak, Jabbar Al Maamouri, Al Obaidi telah menarik para pengikutnya ke Hawija untuk mempersiapkan diri menghadapi anggota ISIS lainnya dalam konflik internal kelompok tersebut.
Dikatakan konfirmasi kematian Al Baghdadi dari ISIS merupakan bukti bahwa ada konflik internal di antara tokoh-tokoh senior ISIS.
ISIS dikabarkan telah mengonfirmasi bahwa Abu Bakr Al Baghdadi tewas dalam serangan udara di Nineveh, Irak.
Kelompok itu juga disebutkan sedang mencari penggantinya yang sudah memimpin ISIS sejak kelompok itu mendeklarasikan kekhalifahan di Mosul, Irak, pada 2014 lalu.
"Sejumlah komandan tinggi ISIS yang ada di Provinsi Deir Ezzor telah mengonfirmasi kematian Abu Bakr Al Baghdadi," kata Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman.
"Kami baru mendapatkan informasi soal itu hari ini (Selasa), tapi kami masih belum tahu kapan (Baghdadi) tewas atau bagaimana," ucapnya lagi.
Sedangkan, Pentagon masih meragukan klaim tersebut.
Lantaran pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi terkait itu.
Respons yang serupa juga datang dari Rusia, yang masih menyelidiki apakah serangan udara yang dilakukan pesawat tempurnya benar-benar menewaskan Abu Bakr Al Baghdadi.
Abu Bakr Al Baghdadi diklaim tewas dalam serangan udara di Raqqa, Sabtu (10/6/2017), oleh sebuah stasiun televisi Pemerintah Suriah.
Adanya serangan udara tersebut dibenarkan media berita ISIS, Amaq, dan organisasi HAM Syrian Observatory for Human Rights.
Tapi, tidak disebutkan apakah Abu Bakr Al Baghdadi termasuk menjadi korban tewas akibat serangan tersebut.
Beberapa media asing juga menyebutkan bahwa sejumlah pengamat independen menanggapi skeptis klaim tersebut yang disebut meragukan.
Jika klaim Menteri Pertahanan Rusia ini terbukti benar, kematian Al Baghdadi akan menjadi pencapaian besar kemiliteran Rusia, yang sejak 2015 mendukung rezim Suriah dalam konflik Suriah. (Independent/Daily Mail)