Dokter Hinohara juga kerap tampil di acara televisi Jepang dan banyak mengulas gaya hidup yang membuatnya panjang umur.
Salah satu buku best sellernya adalah tahun 2001 berjudul “Ikikata Jozu” (Cara Hidup yang baik),terjual lebih dari 1,2 juta eksemplar.
Dokter lulusan universitas Kyoto pernah mengungkapkan bahwa dirinya selalu minum jus jeruk dengan minyak zaitun untuk sarapan.
Tidak hanya itu, dokter Hinohara juga menyebut energi datang dari perasaan yang baik, bukan dari aturan tetap soal cara hidup yang baik.
Hinohara lah yang sangat berjasa membantu para korban teror gas sarin tanggal 20 Maret 1995.
Sebanyak 13 orang meninggal dan ribuan orang korban, di antaranya 640 orang sempat dirawat di Rumah Sakit St. Luke.
Saat kejadian tersebut dia langsung memerintahkan untuk menyetop semua pasien umum. Rumah sakit St. Luke saat itu fokus hanya melayani korban teror gas kereta api bawah tanah yang korbannya mencapai ratusan orang keracunan gas sarin.
Apa yang membuat hidup Hinohara mencurahkan perhatian penuh kepada sesama manusia?
Kasus pembajakan Japan Airlines tahun 1970, oleh kelompok "Yodo-go" bagian dari tentara liga komunis Jepang, sempat membuat Hinohara shock, karena berada di dalam pesawat itu saat pembajakan.
Setelah pembebasan pembajakan tersebut, usianya saat itu 58 tahun, pikirannya banyak sekali berubah dan memutuskan untuk semakin mendedikasikan dirinya membantu kepada sesama manusia.
Pada tahun 1987, Hinohara mulai memberikan pelajaran di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama menyampaikan pentingnya kehidupan manusia kepada anak-anak di lebih dari 200 sekolah.
Selama kelasnya, dia memberi tahu anak-anak, "Hidupmu adalah saat Anda diberi hidup. Bila Anda dewasa, saya ingin Anda meluangkan waktu untuk orang lain."
Dia juga mengajarkan pentingnya mengambil tantangan baru, betapapun tua Anda.
Ketika berusia 88 tahun, Hinohara menulis naskah untuk musik yang diadaptasi dari buku bergambar "The Fall of Freddie the Leaf" (Happa no Freddie).