News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duterte Kunjungi Marawi Saat Pertempuran Tentara Filipina dan Milisi Masih Berkecamuk

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina Duterte

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan kunjungan mendadak ke medan pertempuran di Kota Marawi pada Kamis (20/7/2017).

Kunjungan dilakukan ketika pasukan masih terlibat pertarungan sengit dengan kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS.

Duterte terbang menumpang helikopter ke markas militer lokal Marawi untuk menunjukkan dukungan kepada pasukan yang telah terlibat dalam pertempuran hampir dua bulan yang telah menewaskan lebih dari 500 orang.

"Dia benar-benar menunjukkan keberaniannya, dia menunjukkan dukungan kuat untuk tentara kita dalam memerangi ISIS di kota Marawi," kata juru bicara militer pasukan di garda terdepan, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.

"Ini mendorong semangat dan semangat pertempuran para prajurit di medan temppur Marawi," Herrera mengatakan kepada media lokal.

Duterte, yang mengenakan seragan militer berterima kasih kepada para prajurit atas perjuangan mereka.

"Ia pun berjanji akan memberikan hadiah jam tangan dan hadiah lainnya untuk menghibur tentara kita," ujar Herrera.

Presiden, yang menyatakan hukum darurat militer di Filipina Selatan yang dimulai pada tanggal 23 Mei, tinggal di dalam kamp, memeriksa senjata api yang disita dari para militan, sebelum berangkat, kata jurubicara itu.

Pertempuran di kota Selatan Marawi, menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Duterte.

Para militan, yang mengibarkan bendera hitam ISIS, telah menduduki sebagian besar Marawi selama hampir dua bulan, berperang melawan serangan udara dan artileri Filipina.

Pemerintah pada hari Kamis (20/7/2017) melaporkan setidaknya 421 militan telah terbunuh dalam pertempuran yang juga telah merenggut nyawa 99 tentara dan polisi, serta 45 sipil. (AFP/CNA)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini