News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Edan, Tetua Adat Perintahkan Perkosa Seorang Gadis Sebagai Balasan atas Perkosaan Lainnya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 20 warga Multan, Pakistan, ditangkap karena memerintahkan pemerkosaan terhadap seorang gadis remaja, sebagai langkah dendam atas pemerkosaan lain yang diduga dilakukan saudaranya.

Polisi mengatakan kedua gadis tersebut memiliki hubungan keluarga.

Para sanak keluarga kedua pihak telah berembuk untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.

"Seorang jirga (anggota dewan desa) telah memerintahkan dilakukannya pemerkosaan seorang gadis berusia 16 tahun sebagai hukuman, karena kakaknya telah memperkosa seorang anak berusia 12 tahun," kata perwira polisi, Allah Baksh kepada AFP.

Prabowo Nyeletuk Nasi Goreng Hambalang, Netizen Kompak Menduga Ini Maksudnya javascript:void(0) via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017

Dia mengatakan bahwa seorang pria mengadu kepada dewan desa awal bulan ini, dan mengatakan bahwa adik perempuannya yang berusia 12 tahun telah diperkosa oleh sepupu mereka.

Dewan kemudian memerintahkan pelapor itu untuk memperkosa saudara perempuan si tersangka sebagai langkah balasan- yang menurut polisi kemudian dilakukannya.

Harian Dawn melaporkan bahwa gadis itu dipaksa untuk datang ke hadapan dewan, kemudian diperkosa di hadapan orang tua kedua belah pihak dan para anggota dewan.

Ibu dari kedua gadis itu kemudian melapor ke kantor polisi setempat.

Pemeriksaan medis mengukuhkan terjadinya pemerkosaan pada kedua kasus tersebut.

Petugas polisi lain, Ahsan Younas, mengatakan kepada BBC Urdu bahwa gadis pertama yang diperkosa berusia antara 12 dan 14. Korban pemerkosaan pembalasan dikatakan berusia 16 atau 17 tahun.

Dia mengatakan polisi menerima laporan tentang 25 orang yang terlibat dalam pidana itu, sementara tersangka pemerkosa anak berusia 12 tahun itu masih buron.

Sumber BBC mengatakan tim yang menjatuhkan hukuman itu justru adalah kelompok tetua yang dibentuk sendiri oleh anggota dua keluarga tersebut. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini