TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Seruan untuk dilakukan penyelidikan muncul mengikuti upaya bunuh diri yang dilakukan seorang tahanan di penjara Manchester, Inggris.
Tahanan bernama Peter Smith ditemukan terkapar berlumuran darah, dengan kemaluan yang terpotong akibat sayatan pisau cukur.
Ahli bedah harus berjuang selama 26 jam untuk menyelamatkan nyawa lelaki 55 tahun tersebut.
Desakan investigasi muncul karena diketahui Smith mendapatkan pisau cukur tersebut dari seorang sipir penjara.
Mendapati fakta itu, pihak keluarga menuntut jawaban, mengapa seseorang tahanan yang memiliki riwayat menyakiti diri sendiri bisa diberi pisau semacam itu.
Seminggu sebelum kejadian ini, Smith pun sempat mencoba menyayat pergelangan tangan kirinya.
Dia menggunakan potongan plastik untuk melukai diri di dalam tahanan polisi.
Keluarga Peter Smith mengatakan kepada Mirror, tentang bagaimana kejadian yang menimpa Smith.
Dia diketahui menggunakan pisau cukur sekali pakai sebagai alat pemotong.
Ayah dari lima anak yang mantan tentara itu lalu ke rumah sakit dalam kondisi sekarat.
Tim dokter berupaya menyelamatkan nyawa Smith dan menyambung kemaluannya yang terputus.
Nyawa Smith dapat diselamatkan dan kini dia telah dikembalikan ke penjara dan menjalani pengawasan serta perawatan medis.
Tuntutan keluarga
Seorang anak Smith, William (27) menilai, seharusnya sang ayah tak ditahan di penjara umum, melainkan di unit psikiatri.