"Sampai berat rasanya baju ini karena harus ditempel di baju bintang-bintang penghargaan itu," ujarnya.
Dokter lulusan Universitas Showa ini juga membentuk Takasu Fund untuk membantu berbagai hal, baik bidang medis, untuk berbagai bencana termasuk di luar Jepang seperti di Taiwan dengan 10 juta yen disumbangkannya, serta penelitian dan sebagainya.
"Dana-dana itu semua uang dari kantong saya sendiri, walaupun bergabung orang terkenal lain, mereka tidak ikut nyumbang," lanjutnya.
Baca: Sebelum Tewas Gantung Diri, Imam Hamidi Sering Dengarkan Lagu tentang Kematian
Kehebatannya dalam bidang Liposuction mungkin bisa dianggap sebagai pioneer di Jepang karena yang pertama kali melakukan operasi resmi dan berhasil tahun 1986.
Bahkan menjadi Ketua Masyarakat Jepang untuk pengoperasian Liposuction.
Liposuction, atau biasa disebut lipo, adalah jenis operasi kosmetik yang menghilangkan lemak dari tubuh manusia dalam usaha mengubah bentuknya.
Komplikasi serius meliputi trombosis vena dalam, perforasi organ, perdarahan, dan infeksi. Kematian bisa terjadi sekitar satu per sepuluh ribu kasus.
Keamanan teknik ini tidak hanya berkaitan dengan jumlah jaringan yang dikeluarkan, namun juga pilihan anestesi dan kesehatan keseluruhan seseorang.
Beberapa faktor membatasi jumlah lemak yang bisa dilepas dalam satu sesi. Aspek negatif untuk menghilangkan terlalu banyak lemak termasuk "lumpiness" di kulit.
Area yang dioperasikan bisa meliputi perut, paha, pantat, dan punggung lengan. Prosedurnya dapat dilakukan dengan anestesi umum, regional, atau lokal.
Ini kemudian melibatkan penggunaan cannula dan tekanan negatif untuk menyedot habis lemak.
Orang yang dioperasi umumnya harus memiliki berat badan normal dan elastisitas kulit yang baik.
Dokter Takasu belajar Lipo ini di Paris Perancis dengan Dr Pierre Fournier tahun 1982.