TRIBUNNEWS.COM - "Korea Utara sebaiknya jangan mengancam Amerika Serikat lagi. Mereka akan berhadapan dengan senjata dan kemarahan yang dunia belum pernah saksikan. Dia (Kim Jong Un) sudah mengancam di luar batas. Seperti yang saya bilang tadi, mereka akan menghadapi senjata, kemarahan, dan kekuatan yang dunia ini belum pernah saksikan sebelumnya. Terima kasih."
Pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump inilah yang memantik kemarahan Korea Utara.
Donald Trump berkomentar pasca-Pyongyang dilaporkan berhasil membuat hulu ledak nuklir kecil bagi rudal mereka.
Tak lama berselang, Korea Utara membalikkan intimidasi Donald Trump dengan ancaman seperti yang disebutkan oleh Kantor Berita Korea Utara, KCNA.
Korea Utara mengancam akan menembakkan misil balistik ke Pulau Guam, tempat pangkalan militer Amerika Serikat.
Rencana sedang dimatangkan sambil menunggu perintah dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pulau Guam yang dikelilingi lautan itu luasnya hanya 550 kilometer persegi.
Jaraknya hampir 3.500 kilometer dari Korea Utara.
Di pulau inilah Amerika Serikat membangun pangkalan militer yang memegang peranan penting di kawasan Pasifik.
Sepertiga wilayah Guam dikuasai oleh militer Amerika Serikat.
Sebanyak 6.000 pasukan mereka berbasis di sini, lengkap dengan skuadron kapal selam serta jet tempur B-52.
Mereka berada di bawah komando militer gabungan Pangkalan Udara Anderson dan Angkatan Laut Guam.
Pemerintah Guam telah berkoordinasi dengan Gedung Putih dan mengaku siap menghadapi ancaman apapun.
Selengkapnya, simak tayangan video di atas. (*)
>