TRIBUNNEWS.COM,BARCELONA - Kepolisian untuk wilayah Catalonia Spanyol mengatakan telah menembak mati empat tersangka dan melukai seorang tersangkan lainnya di kota sebelah selatan dari Barcelona untuk dalam operasi "melawan serangan teroris."
Baku tembak terjadi sekitar delapan jam setelah sebuah mobil van meliuk-liuk melalui di jalananan menabrak para pejalan kaki di tempat tujuan populer para wisatawan di pusat kota Barcelona.
Serangan ini paling tidak 13 orang tewas dan melukai sekitar 100 lebih.
Polisi Daerah mengatakan dalam akunnya di twitter pada Jumat (18/8/2017) pagi bahwa Polisi anti-teror menembaki lima tersangka di Cambrils, sebuah kota tepi pantai sekitar 100 kilometer (62 mil) dari Barcelona.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kepolisian sedang menyelidiki apakah para tersangka Cambrils mengenakan rompi peledak atau tidak.
Para anggota Polisi pun merencanakan untuk melaksanakan beberapa ledakan untuk memastikan tidak adanya bom aktif dalam tubuh para tersangka.
PBB Mengutuk
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan teroris di Barcelona, Spanyol, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas.
Melalui juru bicaranya, Farhan Haq, Sekjen PBB ini menyampaikan harapannya, "agar cepat sembuh untuk para korban yang terluka dan berharap bahwa mereka yang bertanggung jawab untuk kekerasan keji ini akan cepat dibawa ke pengadilan."
"Perserikatan Bangsa-bangsa berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah Spanyol dalam memerangi terorisme dan ekstremisme yang keras," menurut pernyataan tersebut.
Baca: ISIS Mengaku Dalang Serangan Teror di Barcelona
Dalam serangan Kamis (17/8/2017), sebuah mobil van berkecepatan kencang menyusuri sebuah jalan yang sibuk di pusat Barcelona, menabrak kerumunan pejalan kaki.
Tiga belas orang tewas dan 100 orang terluka, 15 dari mereka kritis, dalam serangan teror berdarah di Barcelona.
Penyiar RTVE di Spanyol, melaporkan bahwa para tersangka ditembak dan dibunuh sebelah selatan dari Barcelona mungkin telah membawa sabuk peledak bunuh diri.