TRIBUNNEWS.COM - Kejadian yang menimpa Madison Gulliver (7) ini semoga menjadi perhatian para orangtua semua.
Pertimbangkan masak-masak jika anak Anda ingin membikin tato – meski temporer.
Tato temporer yang dikenal dengan tato henna biasanya menawarkan jasanya di banyak objek wisata.
Baik yang di pinggir jalan atau yang di bangunan permanen menjadi bagian dari sebuah salon atau khusus tato.
Baca: Melawan Saat Ditangkap, Tersangka Pencurian Pecah Kaca Mobil Tewas Ditembak Polisi
Madison tertarik membuat tato henna saat berlibur di Mesir.
Namun begitu sampai di rumahnya di Inggris, ia mengeluh karena tatonya menjadi gatal.
Tak lama kemudian bekas tato itu melepuh dan meninggalkan lecet yang menyakitkan. Perlu tindakan operasi untuk menyembuhkan luka itu.
Tato henna hitam bisa mengandung kadar paraphenylenediamine (PPD) yang tinggi. PPD merupakan zat kimia beracun.
PPD banyak ditemui di banyak produk, seperti tabir surya dan pewarna rambut, namun biasanya digunakan dalam dosis sangat kecil.
Penambahan PPD ke dalam henna yang dikatakan herbal itu menjadi masalah tersendiri dalam kesehatan masyarakat.
Pasalnya, PPD merupakan zat kimia alergen yang sering menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada anak-anak.
Dan itulah yang menimpa Madison.
Bersama ayahnya Martin, seorang manajer Royal Mail, dari Isle of Wight, ibunya Sylvia (43), dan kakanya Sebastian (9), Madison beribur ke Mesir.