News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Guam Mulai Pasok Makanan Untuk Persiapkan Diri Hadapi Serangan Rudal Korea Utara

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, HAWAI - Warga di wilayah Amerika Serikat (AS) Guam tengah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan peluncuran rudal Korea Utara.

Hal itu dilakukan warga setelah militer AS dan Korea Selatan memulai latihan militer bersama pada Senin (21/8/2017).

Media Jepang, NHK, Senin (21/8/2017) melaporkan sebagian warga khawatir latihan tersebut dapat menjadi pemicunya.

Apalagi sebelumnya Korea Utara mengancam mempertimbangkan untuk menembakkan rudal ke perairan di sekitar Guam jika latihan perang AS dan Korea Selatan tetap digelar.

Akibatnya dilaporkan sejumlah warga Guam memilih memasok makanan dan membeli kain-kain untuk melindungi jendela rumah mereka.

Seorang wanita yang tinggal dengan enam anggota keluarganya menyebutkan pemerintah menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, namun dirinya membeli pasokan darurat.

Dikatakan dirinya berharap AS dan Korea Utara dapat mencapai sebuah penyelesaian damai.

Korea Selatan ( Korsel) dan Amerika Serikat ( AS) memulai latihan perang tahunan mereka pada Senin (21/8/2017, kata pasukan AS di Seoul.

Latihan itu dilakukan meski Pyongyang telah memberikan peringatkan keras dengan menegaskan, latihan militer Korsel-AS itu ibarat “menyiramkan bensin ke dalam kobaran api”.

Puluhan ribu tentara mengambil bagian dalam latihan militer gabungan bersandi "Ulchi Freedom Guardian", yang akan berlangsung selama dua pekan di wilayah Korsel, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Seoul dan Washington menyebut latihan itu sebagai upaya pertahanan diri. Namun, Pyongyang menyebutnya sebagai sebuah tindakan provokatif dalam upaya menginvansi Korut.

Latihan terjadi setelah situasi di Semenanjung Korea memanas, tak lama setelah Pyongyang menguji dua rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Juni lalu, yang diklaim dapat menjangkau seluruh AS. (NHK/AP/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini