Sabariah sebenarnya pindah ke Kanada demi menuntut ilmu dalam jurusan memasak.
Namun aksi sosial ini ternyata lebih menggelitik dirinya.
"Islam itu mengajarkan kebaikan juga, saya ingin orang tahu jika agama saya bukan seperti yang kebanyakan orang kira." ucapnya.
Walau sering menolong sesama, Sabariah pernah menghadapi masa sulit dalam hidupnya.
Tahun 2004 dan 2005 ia mengalami stroke ringan.
Stroke itu ia alami ketika tidur, tak lama setelah mengumpulkan sumbangan untuk menolong korban tsunami di Indonesia.
Sabariah sampai tertidur tiga hari karena kelelahan!
Ternyata ketika mengalami stroke kedua, dokter mengatakan bahwa tidurnya tiga hari itu sebenarnya ia mengalami koma.
Untungnya ia kini telah sehat dan terus membantu orang semampunya.
Bahkan ia bekerja sama dengan Human Concern International untuk membantu biaya anak yatim piatu muda dari muslim Rohingya.