Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terungkap sudah kepastian uji coba nuklir ke-6 oleh Korea Utara (Korut) hari Minggu lalu ternyata menggunakan 160 kiloton bahan peledak TNT yang berarti sedikitnya 10 kali lebih besar dari ledakan yang terjadi saat bom atom Hiroshima dibom militer AS tahun 1945.
“Luar biasa besar bubuk TNT yang dipakai Korut sebesar 160 kiloton,” papar Menteri Pertahanan Itsunori Onodera siang ini (6/9/2017).
Hasil penelitian tersebut dari jaringan monitor pengujian nuklir internasional, CTBTO, terhadap uji nuklir ke-6 Korut, tambahnya.
Akibatnya muncul getaran buatan bumi dengan kekuatan magnitude 6.1.
“Dengan demikian uji nuklir kali ini jauh lebih besar daripada yang dilakukan tahun lalu,” tambahnya lagi.
Uji nuklir ke-5 dilakukan September 2016 dengan bubuk TNT masih sekitar sepersepuluhnya. Sedangkan bubuk TNT yang digunakan mengebom Hiroshima tahun 1945 sebesar 15 kiloton.
Baca: Megawati Disamakan dengan Aung San Suu Kyi, Dhandy Dilapor ke Polisi
“Oleh karena itu perbuatan Korut sangat mengancam perdamaian dunia dan sangat berbahaya sekali, perlu monitoring sangat serius kepada negara tersbeut,” tekannya lagi.
Oktober 2006 uji nuklir Korut pertama masih menggunakan bubuk TNT dengan berat sekitar 0.5 sampai dengan 1 kiloton. Lalu kedua kali Mei 2009 menggunakan bubuk TNT dengan berat sekitar 3 kiloton.
Berlanjut Februari 2013 dan keempat kali bulan Januari 2016 sekitar 6-7 kiloton. Sedangkan kelima kali bulan September 2016 sebesar 11-12 kiloton.