Hingga saat ini belum ada konfirmasi tentang penyebab ledakan itu, namun Human Rights Watch khawatir di kawasan perbatasan itu memang terdapat sejumlah ranjau.
Lebih dari itu, Khan menyebut beberapa pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh mengalami luka tembak. Namun konfirmasi atas kabar itu sulit didapatkan karena akses pers ke kawasan Myanmar yang sedang bergejolak itu sangat terbatas.
Seorang pengungsi Rohingya yang melintas di area ledakan itu mengaku merekam kondisi perbatasan tersebut. Ia mengaku melihat cakram berbahan logam berdiameter 10 sentimeter, terkubur sebagian di dalam lumpur.
Pengungsi itu yakin ia melihat dua cakram serupa yang juga terpasang di tanah kawasan itu.
Sebagian besar garis perbatasan Myanmar dan Bangladesh yang membentang sepanjang 217 kilometer merupakan tanah berpori yang lembek. Hampir di sepanjang kawasan itu, Myanmar membangun pagar kawat berduri.
Myanmar yang selama ini dipimpin pemerintahan militer tercatat sebagai satu dari sedikit negara yang belum menandatangani perjanjian pelarangan ranjau tahun 1997 yang digagas PBB.
Kekerasan militer Myanmar terhadap kelompok pengungsi itu pada 25 Agustus lalu menewaskan setidaknya 400 orang Rohingya. Akibat kejadian itu, sekitar 125 ribu pengungsi Rohingya mengungsi ke Bangladesh yang bertetangga dengan Myanmar. Sejumlah pihak menyebut kejadian itu disebut sebagai krisis kemanusiaan.
Berita Populer
-
-
Analisis Intel Inggris Mengenai Kesuraman di Donetsk, Rusia Sudah Acak-acak Pokrovsk dan Kurakhovo
-
Gaza Terpuruk: UNRWA Hentikan Bantuan, Israel Disalahkan
-
Militer Suriah dan Rusia Serang Markas Militan HTS, Pemimpin Abu Muhammad Al-Julani Tewas?
-
Perang Ukraina: Kerugian Rusia dan Ancaman Serangan Drone
-
Kim Jong-un Janji Korea Utara Akan Selalu Dukung Rusia dalam Perangnya Lawan Ukraina
Berita Terkini
-
PSK di Belgia Kini Diakui Sebagai Profesi Buruh, dapat Tunjangan, Pesangon hingga Asuransi Kesehatan
-
Menteri Zionis Ini Akan Sita Pengeras Suara untuk Adzan di Masjid Palestina, Dianggap Mengganggu
-
Zelensky: Tentara Ukraina Tak Mati Sia-sia Lawan Rusia, Mereka Menang
-
Jawab Ingin Cari Uang Banyak Saat Wawancara Kerja, WNI Ilegal di Ehime Ditangkap Polisi Jepang
-
Fakta-fakta kasus anak bunuh ayah dan nenek di Jaksel