TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujicoba nuklir yang dilakukan pemerintah Korea Utara (Korut) baru-baru ini disinyalir menyebabkan sejumlah kejadian tanah longsor. Hal ini tampak pada gambar yang ditunjukkan oleh satelit yang diyakini diambil tak lama pasca kejadian.
Seperti yang diketahui, ujicoba nuklir pada Minggu lalu dilakukan di bawah tanah daerah pengunungan Punggye-ri.
Kelompok Analisis 38 North merilis sejumlah gambar yang menunjukkan lebih banyak dan penyebaran tanah longsor dibanding sebelumnya. Hal ini dinilai wajar, mengingat, ujicoba yang dilakukan menyebabkan guncangan 6,3 magnitud yang terasa hingga China.
Korut sudah menggelar ujicoba nuklir keenam sejauh ini. Semuanya dilakukan di Punggye-ri. Padahal, di lokasi ini, tertanam sistem terowongan di bawah kawasan pegunungan.
38 North juga menguraikan, pada gambar terakhir yang diambil sehari pasca ujicoba nuklir, terlihat lebih banyak tanah longsor juga sejumlah area yang dipenuhi dengan kerikil dan debu.
Baca: Rakyat Korea Utara Pesta Kembang Api Rayakan Keberhasilan Uji Coba Nuklir Terbesar
Kerusakan juga terlihat di dekat Gunung Mantap, posisi tertinggi di kawasan tersebut.
"Kerusakan yang terlihat lebih banyak dan lebih menyebar dibanding pengujian lima nuklir sebelumnya yang dilakukan Korut," kata tim 38 North.
Baca: Indonesia Urutan Ketiga Negara Paling Rentan Serangan Malware
Disebutkan juga, meski guncangannya sangat dahsyat, namun tidak menyebabkan kawah tersebut runtuh.
Namun, sejumlah pengamat meyakini, ujicoba nuklir tersebut sudah menyebabkan terowongan bawah tanah Punggye-ri runtuh.
Bom nuklir yang baru diledakkan pada akhir pekan lalu memiliki kisaran kekuatan 50 hingga 120 kiloton. Perangkat dengan kekuatan 50 kiloton setara dengan tiga kali bom AS yang menghancurkan Hiroshima pada 1945.
Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber : BBC