TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diperkirakan akan bersembunyi di sebuah terowongan bawah tanah jika perang nuklir di Semenanjung Korea pecah.
Jika itu sungguh akan dilakukan Kim, maka membunuhnya akan menjadi hal yang sangat sulit dilakukan ketimbang membunuh Osama bin Laden.
Seorang pengamat ahli soal Korea Utara, Aiden Foster-Carter, mengatakan Kim telah memerintahkan bawahannya untuk mempersiapkan rencana darurat jika perang pecah.
Baca: PBB Perkirakan 1.000 Warga Rohingya Tewas Dibunuh, 670 Ribu Orang Mengungsi ke Bangladesh
Jika keadaan memang memaksa Kim untuk melarikan diri ke terowongan bawah tanah, maka bawahannya harus mempersiapkan segala kebutuhan Kim selama bersembunyi.
Satu di antaranya adalah menyediakan stok makanan kesukaannya yang cukup untuk dikonsumsi selama pelarian darurat itu, yaitu keju.
Menurut Carter, tidak mungkin Kim pergi begitu saja tanpa makanan keju kesukaannya.
Baca: Kehidupan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Masih Misteri, Siapa Dia Sebenarnya?
Hal itu mengingat Kim yang beberapa kali sempat menarik diri dari publik akibat terlalu banyak memakan keju impor dari Swiss.
"Saya yakin (Kim) bakal melarikan diri ke bawah tanah. Dia sebelumnya juga sudah beberapa kali menghilang pada Agustus," jelas Carter.
"Saya juga yakin ke manapun ia pergi, pasti akan ada disediakan keju untuknya," lanjutnya.
Sebuah laporan PBB pada 2014 menyebutkan bahwa Kim gemar menghamburkan uangnya untuk mengimpor barang-barang mewah, di tengah kemiskinan rakyatnya dan perjuangan mereka untuk hidup.
Laporan itu mengatakan bahwa Kim sempat menghabiskan sekitar 20 juta poundsterling untuk membeli minuman keras.
Disebutkan pula bahwa pada 2012, Kim pernah sampai mengalami obesitas dan menderita kista pada pergelangan kakinya akibat itu.
Sebagian besar pangkalan militer Korea Utara di bangun di bawah tanah, sehingga jika pengamanan terhadap Kim dilakukan di sana tentu akan sulit sekali bagi pihak musuh untuk memburunya.
Seorang pengamat di bidang militer asal Inggris, Lord West, bahkan menyebut Korea Utara sebagai negara yang paling dibentengi di dunia. (News.com.au)