Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia mengklarifikasi jumlah korban jiwa yang jatuh dalam kebakaran pondok pesantren Darul Quran Ittifaqiyah di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017).
Polisi Malaysia mengungkap data terbaru hanya 23 orang santri dan guru yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Jadi bukan 24 orang sebagaimana mereka telah dinyatakan sebelumnya.
Kepala polisi Kuala Lumpur Amar Singh mengatakan mereka yang tewas dilahap si jago merah Kamis pagi terdiri 21 santri dan dua guru.
Ia katakan sebelumnya ada 22 santri.
Menteri Kesehatan Malaysia, S Subramaniam mengatakan 23 jenazah telah divisum Departemen forensik untuk diidentifikasi dengan DNA anggota keluarga.
Jilatan api muncul dan langsung membesar pada Kamis pagi di pondok pesantren yang terletak di Jalan Datuk Keramat, Kuala Lumpur.
Petugas pemadam kebakaran dan saksi menggambarkan adegan horor dalam kejadian tersebut.
Pertama para santri menjerit untuk meminta bantuan tetangga yang hanya mampu menyaksikan tak berdaya.
Seorang karyawan Ponpes Arif Mawardy mengatakan ia terbangun ketika mendengar suara santri berteriak.
Pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat pukul 5:41 subuh.
"Baru satu jam, api berhasil dipadamkan yang dimulai di lantai atas gedung bertingkat tiga," ujar kepala kepolisian Kuala Lumpur Amar Singh.
Dia mengatakan ada setidaknya 24 jenazah ditemukan hangus terbakar, 22 dari mereka laki-laki dan dua guru.