Beberapa dari mereka tidak memiliki hubungan yang jelas dengan pandangan politik Islamis atau sejarah menentang monarki Saudi.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mendesak warga untuk melaporkan setiap ucapan di media sosial yang mempromosikan "gagasan teroris atau ekstremis".
Hal itu bisa disampaikan melalui sebuah aplikasi ponsel yang diluncurkan tahun lalu.
Secara terpisah jaksa mengingatkan mereka di Twitter bahwa merugikan reputasi atau status negara merupakan kejahatan terorisme.
Sebelumnya, muncul pula sebuah kelompok oposisi yang menamakan dirinya "Gerakan 15 September" yang mengeluarkan seruan untuk melakukan demonstrasi damai pada Jumat ini.
Mereka ingin mendesak pihak berwenang mengatasi kemiskinan, meningkatkan hak-hak perempuan, dan membebaskan tahanan politik.
Unjuk rasa ini merupakan tindakan yang dilarang di Arab Saudi dan diancam dengan pidana.(Glori K. Wadrianto/BBC Indonesia)
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Arab Saudi Tangkapi Imam-imam yang Dianggap Membangkang