TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Fakta mengerikan terkuak dalam kebakaran Pusat Pendidikan Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di Datuk Keramat pada Kamis (15/9/2016), tersebut menewaskan sedikitnya 23 siswa dan 2 penjaga asrama.
Deputi Direktur Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur Abu Obaidat Mohamad Saithalimat mengatakan ternyata rumah tahfiz tersebut tidak memiliki pintu keluar darurat.
Seperti dilansir dari nst.com.my, dia juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah sekolah tersebut telah mendapatkan izin untuk beroperasi.
Sementara itu, Abu Obaidat mengatakan api diyakini berkobar dari pintu utama sekolah, dan semua korban luka hangus ditemukan di tempat lain di gedung tersebut.
"Semua mayat ditemukan di dekat kiri dan kanan di lantai dua. Tapi tragisnya, semua jendela memiliki teralis. Mereka sulit ke luar," kata Abu Obaidat.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar mayat ditumpuk di atas satu sama lain.
Jumlah korban tewas masih dihitung, yang terang Departemen menduga bahwa hubungan singkat arus listrik yang memicu kebakaran.
Semua mayat dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Pesantren terbakar
Api melahap pondok pesantren di pinggiran ibukota Malaysia, Kamis (14/9/2017) pagi dan menewaskan paling sedikit 24 orang, yang sebagian besar remaja.
Pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian setelah menerima panggilan darurat pada pukul 5:41 subuh.
Butuh waktu satu jam bagi pemadam kebakaran untuk memadamkan api, yang dimulai di lantai atas gedung bertingkat tiga tersebut.
Demikian kepala kepolisian Kuala Lumpur Amar Singh mengatakan kepada media, seperti dilansir AP, Kamis (14/9/2017).