Dia mengatakan ada setidaknya 24 meninggal dunia dalam keadaan hangus terbakar, 22 dari mereka anak laki-laki dan dua guru.
Kata Singh, 14 siswa lain dan empat guru berhasil diselamatkan.
Enam dari mereka dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Kami menyakini mereka meninggal karena mati lemas... tubuh benar-benar terbakar," katanya.
Kebakaran terjadi di dekat pintu asrama pondok pesantren laki-laki.
Kondisi ini membuat banyak korban terjebak karena hanya itu pintu keluar daan masuk.
Hal itu disampaikan petugas senior pemadam kebakaran Abu Obaidat Mohamad Saithalimat.
Menurutnya, penyebab kebakaran diyakini hubungan arus pendek.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang menolak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang untuk memberikan pernyataan mengatakan ditemukan banyak mayat saling bertindihan di atas satu sama lain.
Ini menunjukkan para santri berbondong-bondong lari keluar mencoba untuk melarikan diri dari kobaran api.
Singh mengatakan polisi masih mencari korban dan menyelidiki penyebab kebakaran. (AP)