TRIBUNNEWS.COM, DENVER - Polisi di Colorado, AS, sedang mencari seorang pelari misterius – yang disebut "The Mad Pooper" – yang sering buang hajat di pekarangan rumah orang lain di daerah itu.
Cathy Budde, seorang warga, mengatakan, seorang perempuan misterius meninggalkan kotoran manusia di depan rumahnya sekitar tujuh kali dalam beberapa minggu terakhir, padahal ada toilet umum di dekat lokasi itu.
Dia mengatakan, anak-anaknya pernah memergoki pelari itu sedang melakukan aksinya, jongkok di depan rumah mereka di Colorado Springs.
Polisi mengatakan perbuatan itu “sangat ganjil”. Letnan Howard Black mengatakan kepada BBC, terduga dapat dikenai sanksi peraturan kota yang melarang buang hajat di tempat umum.
"Saya belum pernah menemukan hal seperti ini selama 35 tahun saya bekerja di kepolisian," tambahnya.
Black mengatakan, belum dapat diketahui apakah hal ini berkaitan dengan isu kesehatan mental.
Cathy Budde mengatakan kepada stasiun berita KKTV bahwa dia telah mengkonfrontasi perempuan itu.
"Jadi saya datang ke luar, dan mengatakan, 'Ini apa-apaan? Benarkah Anda buang air besar di sini di depan anak-anak saya?' Dia menjawab, 'Ya, maaf'.”
"Saya tadinya yakin dia malu, bahwa itu merupakan hal yang tak bisa dia tahan, dan dia akan mengambil kantong kotoran anjing membersihkannya dan tidak akan pernah lari di sini lagi. Namun ternyata tidak begitu."
Budde menambahkan, "Kami memergokinya dua kali lagi – memergokinya kemarin – dia mengubah sedikit waktunya karena dia tahu saya mengawasi.
"Saya memasang plang di dinding yang bertuliskan, ‘Tolong, saya mohon, tolong jangan lakukan lagi’."
Namun dia mengatakan pelari itu tetap saja “menjawab panggilan alam” di pekarangan kediaman Budde.
Kotoran manusia juga pernah menjadi berita yang menghebohkan sebelumnya.
Namun, yang ini akibat kecelakaan yang tak diharapkan. Dan tidak berurusan dengan hukum.
Seorang perempuan terperangkap di jendela rumah teman kencannya saat berusaha membuang kotorannya keluar.
Pesenam amatir itu tak menduga akan mengalami kencan pertama terburuk dalam hidupnya.
Setelah makan malam dan minum beberapa botol bir, dia menerima ajakan pulang ke rumah teman kencannya, Liam Smith, seorang pelajar di Universitas Bristol.
Begitu keluar dari toilet, Liam mengatakan dia terlihat panik dan menceritakan apa yang telah dilakukannya.
Liam menjelaskan bahwa jendela toiletnya memiliki celah sempit yang dipisahkan oleh jendela kaca ganda lainnya.
Diapun mencari palu untuk memecahkan jendela, namun perempuan itu memutuskan untuk "memanjat dengan kepala terlebih dahulu" untuk mengambil kotorannya dan kemudian terperangkap.
"Saya mulai khawatir, jadi saya memanggil pemadam kebakaran untuk mengeluarkannya dari jendela", kata Liam.
Meski perempuan itu tidak terluka, namun Liam mengatakan bahwa jendela kamar mandinya harus dihancurkan dan dia harus mengeluarkan 300 poundsterling atau Rp 5 juta untuk jendela baru.
Liam awalnya membuat akun crowdfunding dengan target 200 poundsterling atau Rp 3,5 juta, namun ternyata malah berhasil mendapat lebih dari 1.200 pounsterling atau Rp 20 juta.
Uang ini, kata Liam, akan disumbangkan ke dua badan amal. Yang satu untuk mendukung pemadam kebakaran dan yang lainnya untuk LSM yang mengusahakan toilet di negara-negara berkembang.