TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Militer Korea Utara yang ingin menyerang Amerika Serikat menggunakan rudal balistik berhulu ledak nuklir ternyata memiliki taktik jitu yang tak terduga.
Demi memperpendek jarak jelajah rudal dan menghindari sistem pertahanan antirudal AS di sepanjang perairan Laut Pasifik, Korut merencanakan menyerang AS lewat ruang udara Rusia.
Dari situ, rudal selanjutnya akan menghantam target Korea Utara di Kutub Utara, Alaska.
Lintasan rudal Korut yang sedang meluncur di ruang udara Rusia sebenarnya bisa saja ditembak jatuh oleh sistem antirudal Rusia.
Tapi jika Rusia membiarkan lintasan rudal Korut tersebut, berarti Rusia “merestui” serangan rudal Korut ke AS.
Komando Pertahanan AS di Kutub Utara, US Northern Command and the North American Aerospace Defense Command (NORAD), ternyata tidak memusingkan rencana Korut untuk menggempur AS lewat ruang udara Rusia.
Baca: Mantan Pimpinan Bank di Vietnam Dihukum Mati Setelah Ketahuan Korupsi
Baca: Mesin Pesawat Airbus A380 Meledak di Udara, Pesawat Air France Mendarat Darurat di Kanada
Jenderal Lori Robinson, komandan NORAD, menyatakan, meskipun rudal Korut meluncur di atas ruang udara Rusia, sistem persenjataan antirudal yang digelar AS di kawasan Alaska dan California akan tetap bisa merontokkan rudal Korut.
Sesumbar AS itu memang harus dibuktikan dulu mengingat militer Rusia malah mengancam, upaya menghancurkan rudal balistik Korut yang melesat di atas ruang udara Rusia oleh militer AS, “bisa menyebabkan masalah serius”.
Reporter : Agustinus Winardi