TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang lagi cedera dalam penembakan massal saat konser Ahad (1/10/2017) malam di luar Mandalay Bay Hotel di Las Vegas di Negara Bagian Nevada, AS.
Jumlah korban jiwa jika dikonfirmasi akan membuat penembakan massal itu yang paling mematikan dalam sejarah AS dan melampaui 49 orang yang tewas di klub malam Orlando tahun lalu.
Departemen Polisi Metropolitan Las Vegas (LVMDP) menyiarkan keterangan terkini mengenai jumlah korban jiwa dalam satu taklimat kepada media pada Senin pagi.
Tersangka pelaku melepaskan tembakan dari lantai 32 Mandalay Bay Hotel dan belakangan tewas oleh polisi, kata Joseph Lombardo, Sheriff LVMDP.
Baca: Diperiksa Bareskrim, Vicky Shu Bersumpah Demi Allah Tidak Tahu-Menahu Penipuan First Travel
Baca: Wanita Keturunan Indonesia Ditangkap Usai Aksi Penembakan Brutal Stephen Paddock di Las Vegas
Para penyelidik mengidentifikasi tersangka sebagai Stephen Paddock (64), sementara warga lokal tak menemukan hubungan peristiwa tersebut dengan terorisme, kata Lombardo, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Ia menambahkan bahwa tersangka "memiliki sejumlah senjata api" di kamar hotelnya.
Polisi juga menyatakan mereka sedang memburu seorang perempuan Asia yang bernama Marylou Danley, dan menambahkan mereka telah menemukan lokasi kendaraan tersangka dan tersangka.
Sumber: Antara