TRIBUNNEWS.COM, NEVADA - Kepolisian memastikan bahwa perempuan yang ditangkap atas insiden penembakan di sebuah festival musik di AS tidak terkait peristiwa dan adalah keturunan Filipina.
Peristiwa penembakan terjadi di dekat Hotel dan Kasino Mandalay Bay, sebuah resort di Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (1/10/2017) malam.
Semua berawal saat suara tembakan terdengar di tengah gelaran sebuah festival musik country, Route 91 Harvest, yang diadakan di seberang Mandalay Bay.
Arah tembakan dikatakan datang dari lantai 32 hotel dan kasino tersebut.
Sheriff Joseph Lombardo dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan yang tewas bernama Stephen Paddock, seorang pria berusia 64 tahun.
Paddock diyakini mengakhiri nyawanya sebelum polisi memasuki kamar hotel yang ditinggalinya.
Berdasarkan dokumen dan informasi yang didapat, Paddock tinggal di sebuah rumah di kawasan Mesquite, dekat perbatasan Arizona-Las Vegas.
Di Mesquite, Paddock tercatat tinggal bersama seorang perempuan Asia bernama Marilou Danley (62).
Danley kemudian diburu oleh polisi lantaran diketahui memiliki hubungan dengan Paddock, sehingga awalnya dianggap terkait dengan kasus penembakan itu.
Baca: Presiden Wajib Mengingatkan Pembantunya Supaya Tidak Membuat Gaduh
Diyakini Danley merupakan warga berpaspor Australia dan awalnya disebut sebagai perempuan keturunan Indonesia.
Namun, belakangan Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengatakan bahwa orangtua Danley merupakan warga Filipina, sehingga Danley sesungguhnya adalah perempuan Filipina.
Danley dan Paddock dikatakan merupakan teman sekamar, teman pendamping, atau sepasang kekasih, namun belum jelas apa hubungan pasti antara keduanya.
Setelah informasi soal Danley diperoleh Kepolisian Las Vegas dari Kepolisian Australia, ditetapkan bahwa Danley tidak lagi dicari.
Dikatakan Danley sudah dianggap tidak terkait dan terlibat dalam insiden penembakan tersebut, lantaran saat kejadian Danley sedang berada di Filipina.
Tetapi, diduga dokumen identitasnya sempat dipakai Paddock untuk menyewa sebuah kamar di Mandalay Bay.
Menurut perbaruan informasi dari kepolisian, disebutkan korban cedera sudah berjumlah 572 orang, yang semua sudah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sedangkan jumlah korban tewas telah mencapai setidaknya 59 orang, menjadikan insiden tersebut sebagai kejadian penembakan massal paling mematikan sepanjang sejarah AS. (The Guardian/SBS)