News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Punya Masa Depan, 300 Ribu Warga Venezuela Pilih Kabur ke Kolombia

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti-pemerintah di Caracas, Venezuela, Rabu (19/4/2017). Awalnya unjuk rasa damai, lalu rusuh sehingga tiga orang tewas hari itu.

TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Krisis politik yang berkecamuk diVenezuela telah berdampak pula pada krisis ekonomi dan sosial yang tidak kalah parahnya.

Pasokan makanan dan obat-obatan di negara tersebut semakin menipis, membuat warga kian menderita.

Menteri Keuangan Kolombia Mauricio Cardenas menyatakan, kondisi di Venezuela sudah semakin parah.

Bahkan, kondisi ini juga memberikan dampak besar bagi kawasan Amerika Selatan secara keseluruhan.

Baca: Fakta Seputar Markas ISIS yang Baru Saja Dibom Pesawat Tanpa Awak AS

Cardenas menuturkan beragam dampak yang harus ditanggung oleh warga Venezuela.

Langkanya pasokan makanan membuat warga Venezuela kehilangan berat badan cukup signifikan.

"Ini adalah isu besar bagi Amerika Latin. Pertama, isu kemanusiaan bagi Venezuela dan rakyatnya. Mereka rata-rata kehilangan (berat badan) sebanyak 8 kilogram tiap orang," ujar Cardenas seperti dikutip dari CNN oleh Toledo News, Selasa (17/10/2017).

Cardenas menyatakan, banyak warga Venezuela yang melewati batas negara untuk masuk ke Kolombia.

Saat ini, ada sekitar 300.000 warga Venezuela yang menyelamatkan diri ke Kolombia, negara tetangga Venezuela.

"Kami memberikan mereka (layanan) kesehatan, pendidikan, dan makanan. Akan tetapi, situasi sangat sulit. Kemudian adalah kekhawatiran terjadinya default di Venezuela yang tentu akan memberikan konsekuensi," terang Cardenas.

Krisis yang terjadi di Venezuela adalah paduan antara dampak anjloknya harga minyak dan kesalahan pengelolaan pemerintah. Pada Juni 2017, AS menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Protes terhadap pemerintahan Maduro telah menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 125 orang dilaporkan tewas saat unjuk rasa menentang Maduro.

"Harus ada solusi, harus ada pemilu, sehingga ada opsi bagi warga untuk mengubah pemerintahan dan tentu saja perekonomian. Pada akhirnya ini bukan masalah kiri atau kanan, ini adalah masalah kebijakan ekonomi yang salah," ungkap Cardenas.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Krisis Kian Parah, 300.000 Warga Venezuela Kabur ke Kolombia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini