Pemerintahan Siad Barre runtuh pada 1991 dan memicu perang saudara dengan berbagai faksi bersenjata bersaing berebut kekuasaan.
Dengan kekuasan pemerintah yang amat lemah bahkan bisa dikatakan vakum, Somalia menjadi sebuah negara gagal.
Meski perlahan Somalia mulai berbenah dan pemerintah nasional yang didukung Barat mulai terbentuk, kemiskinan akibat perang berkepanjangan belum beranjak dari negeri ini.
Somalia kini memiliki penduduk sekitar 14 juta jiwa dengan pendapatan perkapita hanya 400 dolar AS. Dengan fakta ini maka Somalia merupakan negara paling miskin di dunia.
2. Republik Afrika Tengah (CAR)
CAR merupakan negara tanpa pantai bekas jajahan Perancis memiliki luas wilayah 620.000 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 4,6 juta jiwa.
Negeri ini sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun, tetapi perbatasannya saat ini murni dibuat oleh Perancis yang menjajah sejak akhir abad ke-19.
Setelah merdeka dari Perancis pada 1960, CAR berulang kali dipimpin para pemimpin autokratik, bahkan pernah mencoba untuk menjadi kerajaan meski akhirnya gagal.
Pada 1993 pemilihan umum multi-partai pertama digelar di negeri itu yang mengantar Ange-Felix Patasse sebagai presiden.
Namun, pada 2003, Patasse digulingkan Jenderal Francois Bozize lewat sebuah kudeta yang memicu perang saudara pada 2004.
Meski kesepakatan damai diteken pada 2007 dan 2011 perang antar-faksi bersenjata kembali pecah pada Desember 2012 yang bermuara pada pembersihan etnis dan pemeluk agama minoritas.
Negeri ini sebenarnya memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi, emas, berlian, kobalt, kayu, dan tenaga air.
Namun karena perang terus menerus potensi alam yang melimpah itu tak tertangani sehingga membuat CAR menjadi salah satu negara paling miskin di dunia.
Pada 2015, menurut Indeks Pembangunan Manusia (HDI), CAR merupakan negara dengan level pembangunan manusia terendah dari 188 negara di dunia.