Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI memastikan pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon telah tewas berdasarkan pemeriksaan DNA yang mereka lakukan.
Konfirmasi FBI ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana kepada media lokal, Sabtu (21/10/2017).
"Kami telah menerima laporan resmi bahwa FBI telah mengkonfirmasi bahwa sampel DNA yang diambil dari tubuh yang ditemukan oleh unit operasi kami di Marawi cocok dengan jenasah Isnilon Hapilon," tegas Lorenzana dalam sebuah pernyataan.
"Proses verifikasi juga sedang dilakukan pada mayat teroris lain yang telah ditemukan sejauh ini," tambahnya.
Hapilon tewas bersama-sama dengan pemimpin kelompok Maute, Omarkhayam Maute dalam empat jam pertempuran dengan pasukan pemerintah Filipina pada pada hari Selasa pagi (17/10/2017) lalu.
Keduanya telah berjanji setia kepada kelompok ISIS.
Bebas
Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebelumnya menegaskan kota Marawi kini sudah "dibebaskan dari teroris" setelah lima bulan pertempuran melawan militan Abu Sayyaf dan Kelompok Maute yang tergabung dalam ISIS.
Duterte dalam pidatonya memuji keberhasilan operasi tentara di Marawi yang telah berjuang melawan para militan yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membuat 400 ribu orang harus mengungsi.