News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Jeritan Hati Anak-anak Pengungsi Rohingya, Kabur dari Negaranya, Tubuh Penuh Luka-luka

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak pengungsi Rohingya

TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Sebuah video dokumenter produksi United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), menunjukkan kisah anak-anak Rohingya yang berada di pengungsian.

Bocah bernama Muhammad Yunus, satu di antara anak pengungsi Rohingya yang mau menceritakan pengalaman pahitnya.

Kondisi Yunus yang kini memprihatinkan karena saat datang ke tempat pengungsian Rohingya di Bangladesh, kakinya luka akibat tertembak peluru.

Saat menceritakan kronologi betapa mencekamnya kota yang ditinggalinya sebelumnya, ia sambil diberi pertolongan tim relawan kesehatan pada kakinya.

Baca: KM Darma Kencana II yang Terbakar di Karimun Jawa Angkut 2 Bayi, 3 Anak dan 114 Orang Dewasa

Ia tertembak peluru yang tak sengaja mengenai kakinya.

"Saya pikir mereka menembak saya karena saya salah, namun mereka sebenarnya ingin menembak orang dewasa saat itu," ceritanya sambil menahan perih luka yang diobati.

Tak hanya Yunus, bocah 11 tahun bernama Munjurali juga menceritakan kisahnya mengapa bisa sampai di tempat pengungsian.

Kisahnya lebih tragis daripada Yunus, ia kabur dari negaranya, Myanmar, setelah merasa dirinya terancam oleh kondisi perang di sana.

"Mereka membunuh kedua saudara perempuan saya, jadi kami melarikan diri ke sini," ceritanya.

Diberitakan India Today, UNICEF mendata bahwa ada sekitar 320 ribu anak-anak melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus 2017.

Saat itulah militer Myanmar, mulai beroperasi di negara bagian Rakhine bahwa Duta Besar AS untuk PBB disebut "kampanye brutal dan berkelanjutan untuk membersihkan" Bangladesh dari Rohingya, sebuah etnis minoritas.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan pada akhir September bahwa kesaksian perempuan, anak-anak dan orang tua yang telah melarikan diri dari kekerasan tersebut "sangat mengerikan".

"Mereka datang ke desa kami dan membakar semuanya," Lanjut kesaksian Yunus. "Mereka mulai menembaki semua orang."

Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera, Yunus yang ditanya siapa yang harus disalahkan atas kejadian ini?

Jawabannya, ia menyalahkan Aung Saan Suu Kyi, karena dia adalah pemimpin negaranya.

Kisah anak-anak pengungsian Rohingya ini pun difilmkan oleh UNICEF. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini