Pangeran Mansour adalah anak kandung Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, mantan kepala badan intelijen sekaligus putra mahkota Arab Saudi. Status itu dicabut tatkala Raja Salman naik takhta pada 2015 lalu.
Perubahan besar
Rangkaian peristiwa terkini di Arab Saudi sukar ditebak arahnya. Negara terkaya di kawasan Timur Tengah itu tengah mengalami perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang 85 tahun sejarahnya sebagai negara merdeka.
Fakta bahwa ada sejumlah anggota keluarga kerajaan ditahan dan dipermalukan di depan umum tidak pernah terpikirkan tiga tahun lalu.
Namun, faktanya inilah yang terjadi di Arab Saudi—negara yang kini dikelola pemerintahan baru. Putra mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman, pemimpin badan antikorupsi yang baru dibentuk, tampaknya berkeras untuk menghadapi semua tantangan demi memodernisasi negara sekaligus memberangus oposisi, baik yang sekuler maupun yang relijius.
Dia populer di kalangan kaum muda Saudi, namun pengritiknya berpendapat bahwa dia memainkan taruhan tinggi dan bakal menghadapi serangan balik yang berbahaya.
Berita Populer
-
-
Hadapi Tantangan Struktural, Ekonomi dan Investasi di Pakistan Stagnan Bertahun-tahun
-
Serangan Balasan Houthi, 18 Rudal Ditembakkan ke Kapal Perang AS di Laut Merah
-
Trump Bekukan VOA dan Media AS Lainnya, 1.300 Staf Dirumahkan
-
2 Kali dalam 24 Jam, Houthi Serang Kapal Induk USS Harry Truman sebagai Balasan Serangan AS di Yaman
-
Serangan Udara AS di Yaman Dikecam, Houthi Bertekad Berikan Dukungan Lebih Kuat untuk Gaza
Berita Terkini
-
Mantan Utusan Khusus AS untuk Penyanderaan di Gaza, Adam Boehler Bersiap untuk Peran yang Lebih Luas
-
Tentara Israel Lepaskan Tembakan Serampangan Secara Acak di Gaza saat Rayakan Hari Raya Yahudi Purim
-
Saksikan Keteguhan Iman Warga Gaza, Seorang Perawat Amerika Masuk Islam Setelah Mengunjungi Gaza
-
Netanyahu Tunda Kesepakatan Hamas untuk Menenangkan Menteri Sayap Kanan, Kata Mantan Menteri Moshe
-
Sosok Andriy Hnatov, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina yang Gantikan Anatoly Bargylevych