News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Para Perempuan Di India Alami Teror "Potong Rambut"

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi di India menuntut teror, dimana penyerang memotong rambut perempuan. dihentikan.

Di luar Kashmir, tidak ada korban yang melihat penyerang mereka. Kebanyakan mengaku mengalami sakit kepala parah sebelum kehilangan rambut mereka. Ada yang bilang mereka melihat kilasan cahaya, atau pria berpakaian cerah, atau bahkan seekor kucing yang berubah menjadi manusia.

Investigasi polisi dan pemeriksaan medis menyatakan kalau klaim ini tidak berdasar.

Namun di Kashmir, situasinya berbeda. Konflik sengit yang telah berlangsung lama antara  otoritas India dan separatis lokal ini membayangi setiap peristiwa, tak terkecuali insiden pemotongan rambut misterius itu. 

Penduduk setempat secara luas percaya bahwa tentara India dan badan intelijen terlibat. Banyak perempuan korban mengaku melihat penyerangnya dan beberapa bahkan mengklaim mereka berseragam tentara.

Kashmir adalah wilayah dengan personil militer terbanyak di dunia. Dan banyak warga Kashmir, termasuk politisi arus utama merasa sulit untuk menerima bahwa serangan yang kurang ajar itu bisa terjadi tanpa sepengetahuan pihak berwenang India.

Mustafa Kamal adalah pemimpin partai oposisi, The National Conference.

“Kami melihat apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Dalam satu kejadian, para penyerang dikejar dan orang-orang melihat mereka berlindung di sebuah kamp militer. Dalam insiden lain, penyerang dikejar dan tentara berhasil menyelamatkannya dan mereka melepaskan tembakan senjata ke udara,” kata Kamal. 

“Sekarang kejadian ini banyak dilaporkan di media. Jelas kalau instansi pemerintah terlibat. Dan jangan lupa kalau ada tentara di setiap sudut Kashmir. Ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan mereka.”

Namun pihak berwenang membantahnya. Muneer Khan, Inspektur Jenderal Polisi Kashmir mengatakan mereka sedang berupaya memecahkan masalah ini.

“Semua sumber daya, tenaga kerja dan waktu sekarang hanya terfokus pada penelusuran kasus ini. Operasi anti-militansi dan pengumpulan informasi intelijen terabaikan karena kasus-kasus ini,” jelas Khan.

Tapi sejauh ini penyelidikan polisi belum membuahkan hasil dan serangan yang memotong rambut perempuan terus berlanjut tanpa henti. Sementara itu, ketakutan dan kemarahan publik terus meningkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini