TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat penemuan ngegat Creatonotos gangis oleh seorang pria asal Indonesia beberapa waktu lalu?
Penemuan ngengat ini sempat heboh karena bentuknya yang aneh. Ngengat ini memiliki enam kaki, dua tanduk, dan empat sayap berbulu yang tumbuh di bagian belakangnya.
Ternyata ngegat Creatonotos gangis memang banyak berada di Asia Tenggara dan sebagian Australia.
Kasus penemuan spesies berbentuk aneh kembali terjadi.
Dilaporkan, seekor hiu dengan kepala mirip ular dan 300 gigi mengerikan telah ditemukan berenang di lepas pantai Portugal.Hewan apakah itu? Apakah dia masuk spesies hiu? Atau spesies ular?
Dilansir dari washingtonpost.com, namanya hiu berjumbai.
Ia adalah hewan zaman prasejarah, yang hidup di zaman yang sama dengan Tyrannosaurus dan triceratops.
Bisa dibilang hiu ini adalah salah satu spesies tertua di dunia dan paling menyeramkan di planet ini.
Ketika hewan-hewan sezaman prasejarahnya telah punah lama, ternyata hiu berjumbai masih berenang di kedalaman bawah lautan dunia.
Penemuan hewan ini sebenarnya tidak sengaja. Awal bulan lalu, sekelompok ilmuwan Uni Eropa mengarungi kedalaman Samudera Atlantik.
Rencananya mereka mencoba menemukan cara untuk “meminimalkan tangkapan ikan yang tidak diinginkan”.
Namun bukannya menemukan cara, mereka malah menangkap hewan mengerikan ini.
Hiu berjumbai bisa tumbuh setinggi 1,8 meter, seukuran pria dewasa. Kepalanya pendek seperti ular dan yang membutnya mengerikan adalah 300 gigi tajam di mulutnya.
Dengan gigi itu, hewan ini bisa menggigit hiu, ikan, gurita, cumi, dan hewan laut lainnya.
Mentari Desiani Pramudita/Intisari-online.com