Penyelidikan kasus korupsi yang dipimpin Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman, yang ditunjuk mengepalai komisi antikorupsi itu, dikatakan sudah mencapai Uni Emirat Arab (UEA).
Bank pusat di UEA sempat meminta sejumlah perusahaan finansial dan bank komersial untuk memberikan informasi terkait 19 rekening milik warga Saudi yang sudah ditangkap.
UEA, terutama Dubai, memang kerap dijadikan tempat untuk melakukan pencucian uang oleh orang-orang kaya Saudi.
Selain membuka rekening bank, mereka juga membeli apartemen dan villa mewah di Dubai, serta berinvestasi di pasar saham.
Menurut hasil penyelidikan yang sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir, Al-Mojeb menyebutkan negara sudah merugi hingga 100 miliar dolar AS (Rp 1.350 triliun) akibat praktik korupsi.
Sedangkan, sejauh ini otoritas setempat sudah menangkap 208 orang sejak akhir pekan lalu terkait penyelidikan kasus oleh komisi antikorupsi.
Dari 208 orang tersebut, tujuh orang di antaranya sudah dibebaskan.
Tidak disebutkan secara detail siapa saja individu yang ditahan dalam kasus tersebut, yang dikatakan Al-Moyeb untuk menghargai privasi para individu selama proses pemeriksaan berlangsung. (Aljazeera/CNBC)