"Dua bulan yang lalu, dia berbicara dengan saya, mengatakan bahwa dia merasa seperti sampah karena hal itu terjadi padanya. Saya mengatakan bahwa itu bukan salahnya," kata ayah Karina, Aparecido Oliveira, (47).
"Saya hanya tahu hal itu terjadi setelah pria itu tidak lagi tinggal di kota kami."tambahnya.
Karina, yang memiliki ras campuran, juga kerap dilecehkan oleh murid-murid lain.
Mereka mengolok-olok penampilannya, terutama rambut keritingnya.
Karenanya, dia biasa meluruskannya.
"Dia tidak menyukai rambutnya karena orang terus mengkritiknya tentang hal itu. Itu rasisme," kata ayahnya yang bekerja sebagai satpam di sekolahnya.
Baru setelah dia meninggal, orang tuanya menyadari tindakan bullying itu sudah kelewat batas.
"Dia benar-benar disiksa di sekolah," kata ayahnya.
"Setelah dia meninggal, kami melihat pesan WhatsApp-nya dari murid-murid lain, pesan penuh kebencian, mereka mengejeknya karena rambutnya setengah keriting, dan karena dia menggunakan pelurus rambut. Mereka sudah mengirimnya pesan seperti itu lebih dari setahun. "
Tak Diundang, Wanita Ini Terciduk Hanya Ingin Dapatkan Makanan Gratis di Pesta Pernikahan!
Memang diskriminasi rasial dan kasus bullying juga menjadi masalah besar di Brasil.
Kepala sekolah, Acácio Sampaio, mengatakan bahwa pihak sekolah sadar bahwa Karina tampak sedih dan "terlihat terasing," tapi tidak tahu bahwa dia diintimidasi.
"Dia pernah berbicara tentang intimidasi, Kami memanggil ayahnya. Kami berbicara karean ia tidak senang dengan rambutnya,Kami tidak mengidentifikasi siapa yang melakukan bullying, tapi kita sudah berbicara dengan semua siswa, "kata Sampaio.
Ayah Karina mengatakan bahwa dia telah merencanakan untuk pindah ke kota lain.