Sontak hal itu membuat Ratna Sari Dewi harus menjadi pengganti peran sang ayah dalam membiayai kebutuhan keluarga dan biaya sekolah adiknya.
Beban hidup yang berat tersebut terpaksa membuat Ratna Sari Dewi mengambil langkah untuk menjadi Geisha.
Namun perjuangan Ratna Sari Dewi tersebut menjadi sia-sia ketika sang adik mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri saat kuliah di universitas.
Bagai terjatuh dan tertimpa tangga, Ratna Sari Dewi yang masih belia saat itu benar-benar hancur hatinya.
Kisah bersama Soekarno
Di saat-saat terpuruk itulah Ratna Sari Dewi bertemu dengan Soekarno.
Perkenalan antara Ratna Sari Dewi dan Soekarno terjalin ketika Sang Proklamator berada di Hotel Imperial, Tokyo.
Pertemuan dengan orang nomor satu di Indonesia inilah yang membuat hidup Ratna Sari Dewi berubah 180 derajat.
Kabarnya, saat bertemu, Soekarno dan Ratna Sari Dewi langsung jatuh hati pada pandangan pertama.
Hubungan mereka berdua kemudian berlanjut setelah Soekarno pulang ke Indonesia.
Ia mengundang Ratna Sari Dewi untuk datang ke Indonesia dan kemudian dipersunting sebagai istri kelima.
Nama Ratna Sari Dewi juga merupakan pemberian dari Soekarno.
Soekarno yang begitu dalam mencintai Ratna Sari Dewi diketahui juga pernah menuliskan sebuah surat cinta untuk istri kelimanya tersebut.
"Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku."