Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah penemuan baru diungkapkan tim peneliti Universitas Tokyo, Jumat (15/12/2017) yang dipimpin oleh Profesor Akida Takuzo serta Doktor Yuu Yanagisawa.
"Kami cuma berpikir pada dasarnya, sayang ya kalau kaca itu pecah hanya terbuang saja akhirnya. Oleh karena itu kita coba buat kaca yang kalau pecah bisa disambung lagi sehingga tidak usah dibuang," kata sang profesor mengungkapkan pola pikir dasar penelitian mereka.
Kaca yang sudah pecah, hasil penemuan baru pembuatan kaca yang bisa kembali seperti sedia kala itu menurutnya dengan tangan kering di suhu ruangan tertentu, dengan menyambungkan begitu saja, memberikan tekanan sedikit, lalu kaca bisa sambung kembali.
Baca: BMKG Cabut Peringatan Tsunami Gempa Tasikmalaya
Apalagi kalau penyambungan dan penekanan saat menyatukan dua keping kaca dalam waktu lama (beberapa jam) maka akan semakin kuat penyambungannya.
Materi baru yang dibuat hasil pengembangan dan penemuannya adalah "polyetherthiourea", dan kaca yang dibuat dengan materi tersebut dapat diperbaiki kembali dengan mudah apabila kaca itu pecah.
Baca: Sang Ibu Tak Punya Firasat Kematian Nindy Tapi Mimpi Anak Pertamanya Jadi Kenyataan
"Kaca adalah benda keras susah memang menyambung kembali. Tetapi karet misalnya benda lunak kalau terputus bisa disambung kembali dengan mudah. Itulah memang tantangan kita," ujarnya.
Pada awalnya, sang profesor tak percaya bisa menemukan bahan materi baru ini yang akhirnya setelah melalui beberapa percobaan penelitian, dia yakin penelitiannya berhasil.
Baca: Jasad Made Asa Ditemukan Menempel di Pohon Kelapa
Ternyata kaca bisa menyambung kembali, meskipun kaca adalah benda keras.