TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang sopir truk di Jerman mewariskan uang logam yang sudah dikumpulkan selama 30 tahun untuk keluarganya.
Totalnya, sebanyak 1,2 juta ton uang logam dimasukkan oleh sopir truk tersebut ke dalam ratusan tas.
Diketahui nilai uang logam itu rata-rata satu dan dua sen, yang merupakan nilai terkecil Duetschemark, mata uang Jerman sebelum Euro.
Meski Duetschemark sudah tak beredar sejak tahun 2002, tetapi pertukaran uang tersebut dapat dilakukan tanpa batas waktu dan tanpa biaya sepeser pun di cabang Bundesbank manapun.
Baca: Ternyata! Seperti Ini Kamar Tidur untuk Pilot dan Pramugari Ketika Lakukan Penerbangan Jarak Jauh
Duetschemark sebenarnya dapat ditukarkan melalui surat, tetapi keluarga dari sopir truk itu tak mungkin mengirimnya melalui pos sehingga harus membawa tas-tas yang berisi uang koin memakai sebuah van pada Mei 2017.
Akibatnya, petugas Deutsche Bundesbank bernama Wolfgang Kemereit harus menghabiskan separuh waktu tahun 2017 untuk menghitung nilai uang logam tersebut, seperti dlansir dari Deutsche Welle.
Penghitungan koin tersebut memakan waktu lama karena tak memungkinkan menghitung memakai mesin.
Pasalnya, kondisi beberapa uang logam tersebut telah berkarat dan saling menempel.
Wolfgang Kemereit lantas mengerjakan penghitungan itu di samping tugas regulernya sebagai pegawai bank dan membutuhkan waktu lebih dari enam bulan lamanya.
Baca: Suami-Istri Bertengkar Lalu Pergi, 4 Anaknya di Rumah Tenggak Pestisida Hingga Tewas
Wolfgang Kemereit mengungkapkan jika dirinya membutuhkan sekitar satu jam untuk menghitung isi satu tas.
"Saya memegang setiap koin di tangan, saya menikmati melakukan hal-hal semacam itu, jadi menghitung uang logam itu bukan masalah untuk saya," tutur Wolfgang Kemereit kepada NDR.
Kerja keras pegawai bank itupun berhasil, pada Sabtu (16/12/2017), penghitungan jumlah uang itu akhirnya terselesaikan.
Jumlah uang logam itu mencapai 8.000 euro atau Rp 127,6 juta. (*)
Penulis: Elga Maulina Putri