TRIBUNNEWS.COM - Bocah 8 tahun asal Tiongkok baru-baru ini viral lantaran rambut saljunya karena berjalan kaki dari rumah ke sekolahnya sepanjang 4,8 km.
Bocah ini harus berjalan kaki melewati badai salju tanpa topi dan sarung tangan agar bisa bersekolah.
Disebut-sebut sebagai "bocah salju", Wang Fuman (8) tinggal di pegunungan Zhaotong di Provinsi Yunan, Tiongkok.
Setiap hari, ia berjalan kaki 4,8 km ke SD Zhuanshanbao karena tak tersedianya sarana transportasi lain.
Di hari pertama ujian akhir sekolah, meski udara sangat dingin dan Fuman tak memiliki pakaian musim dingin yang layak, ia tetap berjalan kaki ke sekolah.
Fuman tak ingin melewati ujian sekolahnya.
Ia pun tiba di sekolah dengan rambut penuh salju dan pipi memerah.
Teman-temannya tertawa, tapi ia tetap berusaha tersenyum.
HISTERIS! Istri di Jember Temukan Jasad Suami Tergeletak Bersimbah Darah, Miris: Sempat Gendong Cucu
Keji! Suami di Bekasi Sayat Leher Istri Hingga Tewas, Jasad Dimandikan dan Dibiarkan di Kasur 2 Hari
Kepala sekolah yang melihat muridnya datang dengan kondisi seperti itu langsung memotretnya dan mengunggah ke media sosial.
Setelah foto Fuman viral, banyak netizen yang merasa kasihan dengannya.
Penggalangan dana pun dilakukan untuk membantu bocah ini.
Teman-temannya pun turut mendapat bantuan dari orang-orang dermawan.
Seperti yang diberitakan Shanghaiist, penggalangan dana pertama terkumpul 100 ribu yuan (Rp 219 juta) dari yayasan pembangunan pemuda.
Petugas daerah juga datang ke SD Zhuanshanbao, memberikan baju hangat dan sarung tangan untuk para murid.
Semuanya juga mendapatkan dana 500 yuan (Rp1 juta) sebagai subsidi musim dingin.
Petugas lokal juga membantu mencari cara untuk memperbaiki fasilitas sekolah karena sekolah tak memiliki penghangat ruangan.
Para siswa memang diberikan sarapan dan makan siang, tapi penghangat ruangan juga penting apalagi di cuaca yang ekstrem.
Tak hanya itu, ada pula beberapa orang yang membantu mencarikan pekerjaan untuk ayah Fuman di kota agar ia tak terlalu jauh bekerja dari rumahnya.
Beruntung, langsung ada perusahan konstruksi yang merekrut ayah Fuman untuk bekerja di kota.
Dikabarkan pula bahwa keluarga Fuman menerima bantuan rumah agar mereka dapat tinggal lebih aman dan nyaman.
Selama donasi masih terus berjalan, banyak netizen yang merasa berterima kasih atas kekuatan sosial media yang membuat kisah "bocah salju" ini viral.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)