TRIBUNNEWS.COM, NANCHANG - Sebuah pabrik batu bata di China yang tidak mampu memenuhi tanggung jawab membayarkan gaji pekerjanya, harus merelakan ratusan ribu batu bata produksinya diberikan kepada para karyawan.
Dikutip dari SCMP, sekitar 30 pekerja di pabrik batu bata di kota Nanchang, di timur China mengaku belum menerima upah mereka sebanyak lebih dari 900.000 yuan (sekitar Rp 1,86 miliar).
Para pekerja terus menuntut hak mereka namun tak juga dicapai kesepakatan dengan pemilik pabrik, hingga mereka akhirnya meminta bantuan dinas ketenagakerjaan setempat.
Baca: Anies: Jembatan Gantung Srengseng Sawah Mirip di Film Indiana Jones
Otoritas setempat telah bernegosiasi dengan pemilik pabrik dan hasilnya, pemilik pabrik bersedia membayar sebagian gaji, namun bukan dalam bentuk uang tunai.
Dilaporkan harian Jiangxi Daily, pemilik pabrik bersedia menyerahkan sekitar 290.000 keping batu bata senilai sekitar 80.000 yuan (sekitar Rp 165 juta) kepada para pekerja.
Jumlah tersebut tidak menutup seluruh hak pekerja yang harus dibayarkan perusahaan, namun pemilik pabrik berjanji akan tetap mencari cara guna melunasi gaji karyawannya.
Tidak dijelaskan alasan pabrik gagal memenuhi tanggung jawab gaji pada para karyawannya. Juga tidak dijelaskan apakah para pekerja menerima pembayaran sebagian hak mereka dengan cara tersebut.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Puluhan Pekerja Pabrik di China Ini Dibayar Menggunakan Batu Bata