Bukan itu saja, karena miskin, ibu Komuro tampaknya sempat meminta bantuan, setidaknya pinjam baju yang layak dan pantas untuk pernikahan puteranya itu kepada pihak Pangeran Akishinomiya sekitar Desember 2017.
"Bagi orang Jepang minta bantuan penyelesaian masalah hutang itu bisa diartikan pihak Pangeran Akishinomiya diminta membayarkan hutang 4,3 juta yen tersebut kepada sang lelaki. Inilah yang membuat rakyat Jepang cukup marah saat ini," tambah sumber itu lagi.
Pengusutan lebih lanjut juga memperlihatkan tampaknya Komuro belajar yang katanya untuk menjadi calon Pengacara, ternyata belajar di sekolah hukum yang bukan jurusan untuk bisa menjadi Pengacara.
Hal tersebut dianggap banyak kalangan Jepang sebagai penipuan atau berbohong, tentu saja membuat marah pula banyak kalangan di Jepang.
Ayah dan kakek Komuro yang meninggal bunuh diri juga diduga karena terkait banyak sekali hutang yang dilakukannya tidak terbayar sehingga mengakhiri hutang dengan jalan bunuh diri.
Ini pula yang membuat banyak anggota masyarakat Jepang semakin mempertanyakan dan berharap tidak melakukan pernikahan dengan Puteri Mako.
Apabila Puteri Mako jadi menikah dengan Komuro, negara akan memberikan uang sekitar 150 juta yen karena Puteri Mako akan jadi rakyat biasa keluar dari Kekaisaran. Uang tersebut untuk menunjang kehidupannya.
"Jadi banyak anggota masyarakat melihat Komuro menikahi Puteri Mako hanya untuk mengincar uang membayar hutang-hutang keluarganya. Hal ini lah menjadi tentangan sangat keras masyarakat Jepang saat ini agar pernikahan tersebut mungkin bisa dibatalkan."
Terkait masalah hutang 4 juta yen pun, kemungkinan juga lebih dari jumlah tersebut, tidaklah mudah memecahkan hal tersebut, bukan sekedar membayar kembali hutang jutaan yen.
"Kalau ibu Komuro katakanlah menerima gratis 4 juta yen, dia harus membayar pajak dan itu tak dilakukannya, artinya melanggar UU perpajakan. Kalau dia benar berhutang 4 juta yen, ya harus mengembalikan tapi tak punya uang. Artinya Komuro kemungkinan besar berharap dapat uang dari kekaisaran. Inilah yang jelas-jelas ditentang masyarakat Jepang. Apalagi keluarga Komuro tampaknya dari kalangan tidak berada," ungkap sumber itu lagi.
Kini kekaisaran Jepang pusing menghadapi hal tersebut dan banyak media Jepang juga memberitakannya.
"Terbaik tentu Komuro sendiri mengundurkan diri, tidak jadi menikahi Puteri Mako dan keluarga Komuro mungkin secara kemanusian membantu membayarkan hutang keluarga Komuro. Apakah bisa demikian akhir cinta kedua insan remaja tersbeut? Kalau demikian kisah akhirnya, tentu Puteri Mako akan sangat kehilangan sekali dan berdampak pada kejiwaannya di masa mendatang."
Seorang wartawan kekaisaran Jepang, Shinji Yamashita mengomentari, "Saya tidak pernah dengar adanya sesuatu yang telah diputuskan oleh kekaisaran dan disetujui Kaisar Jepang, lalu diubah dan ditunda seperti rencana pernikahan ini. Kecuali mengenai bencana alam dan terkait duka cita. Jadi pengunduran pernikahan mendadak ini jelas merupakan sesuatu yang sangat luar biasa," ungkapnya.