Benny Gantz Desak Gencatan Senjata di Gaza untuk Jamin Pembebasan Tawanan
TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Kamis untuk memprioritaskan pemulihan tawanan dari Gaza, mendesaknya untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dengan mengirim pemukim ke Jalur Gaza.
Berbicara kepada radio FM 103 , Gantz mengkritik strategi Netanyahu dan mendesak gencatan senjata sementara untuk memfasilitasi pengembalian para tawanan.
Pernyataan Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz muncul di tengah meningkatnya rasa frustrasi dari tokoh oposisi dan keluarga para tawanan, yang menuduh Netanyahu memprioritaskan kelangsungan hidup politik dibandingkan dengan pemulangan para tawanan.
"Kita harus mengeluarkan para sandera dari Gaza dan tidak mengizinkan pemukim lain memasuki wilayah itu," kata Gantz.
"Kita telah memberkati pemukiman di Yudea dan Samaria [Tepi Barat], jadi mari kita lindungi mereka. Kita tidak perlu mencari apa pun di Gaza kecuali para sandera dan keamanan."
Baca juga: Israel Gunakan Tentara Bayaran untuk Perang Gaza Utara, Gaji Bulanan antara Rp 67 Juta - Rp 84 Juta
Seruan untuk Kepemimpinan dan Kejelasan
Gantz, mantan menteri keamanan dan anggota Kabinet Perang, mendesak Netanyahu untuk menyusun rencana yang jelas untuk pembebasan para tawanan, yang diperkirakan berjumlah 101 orang menurut sumber-sumber Israel. Hamas mengklaim bahwa puluhan tawanan telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
"Saya katakan kepada Netanyahu: Buatlah rencana dan mulailah tunda pertempuran hingga rencana ini terwujud," imbuh Gantz.
"Jika dia bermaksud membebaskan para sandera, biarkan dia melakukannya, dan jika dia tidak bisa, biarkan dia mengatakannya."