TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok peneliti menemukan sebuah makam kuno (nekropolis) berusia 2.000 di Lembah Sungai Nil, Kota Minya, Kairo selatan, Mesir.
Uniknya, dalam makam itu terdapat lebih dari 40 sarkofagus, perhiasan, tembikar, juga topeng dari emas.
Penemuan itu sendiri terjadi pada Sabtu (24/2) lalu.
Menurut Kementerian Benda Purbakala Mesir, dibutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk menggali semua makam dan artefak yang terpendam di dalamnya.
“Ini baru permulaan, kami memerlukan setidaknya lima tahun untuk bekerja di nekropolis,” kata Khaled al-Anani, Menteri Departemen Purbakala Mesir.
Situs tersebut memiliki lebih dari 40 sarkofagus, perhiasan, tembikar dan topeng dari emas.
“Kita akan segera menambah koleksi penemuan arkeologi yang membuat banyak orang tertarik ke Mesir Tengah,” kata Anani di kutip dari BBC, Senin (26/2).
Mostafa Waziri mengatakan, dalam tiga bulan sudah delapan makam berhasil ditemukan.
“Pekerjaan evakuasi sudah terjadwal selama lima tahun ke depan dan targetnya adalah mengungkap semua yang dimakamkan di lokasi ini,” katanya Waziri, koodinator penelitian.
Banyak makam dan artefak yang ditemukan arkeolog adalah milik dari pemuka agama di era Mesir Kuno untuk Dewa Toth.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan sebuah kalung dengan tulisan huruf kuno Mesir yang berarti “Selamat Tahun Baru”.
Lalu, ada juga empat wadah dalam kondisi terawat dengan tutup yang dirancang mirip wajah empat putera Dewa Horus.
“Wadahnya berisi organ dalam yang sudah dimumifikasi dan dihiasi dengan tulisan hieorglyphs (huruf Mesir kuno) yang menyebut jabatan dan nama pemiliknya,” kata Waziri.
“Ini adalah pesan yang dikirim kepada kita dari alam baka,” imbuh Waziri. (Michael Hangga Wismabrata)