TRIBUNNEWS.COM – Selfie merupakan kebiasaan yang lumrah. Tak jarang, orang-orang mengunggah foto selfie mereka sebagai bentuk eksistensi di media sosial.
Tapi, ada seorang pria asal Essex, Inggris, bernama Junaid Ahmed, terlalu berlebihan mengunggah foto dirinya.
Dalam sehari, ia mengunggah setidaknya 200 foto diri. Beberapa foto akan dihapus apabila mendapat kurang dari 600 likes.
Baca: Alasan Chicco Jerikho Nikahi Putri Marino, Apa Adanya dan Sederhana
Baca: Eskpresi Chicco Jerikho Ditanya Malam Pertama oleh Mertua
Baca: Kangen Ibunya, Air Mata Roro Fitria Belum Kering
Baca: Cari Musuh Gampang, Olla Ramlan Enggan Perkarakan Orang yang Buat Adiknya Celaka
Baca: Ucapkan Terima Kasih untuk Tim Brownis, Widi Mulia Pertanyakan yang Satu Ini
Sebelum melakukan hobinya tersebut, ia mengaku berdandan selama 3 jam agar dirinya tampil sempurna.
“Ketika saya mengunggah sebuah gambar, pada satu atau dua menit pertama saya mungkin akan mendapat like dari 100 orang dan saya menyukainya, sungguh menakjubkan,” kata Junaid.
Untuk semakin memperindah penampilannya, Junaid bahkan rela menjalani serangkaian operasi plastik.
“Saya sudah melakukan veneer pada gigi, pengisi pipi, pengisi dagu, pengisi rahang, pengisi bibir, botox di bawah mata dan di kepala, sulam alis, dan pembekuan lemak,”ungkap Junaid.
Junaid bahkan rela berhenti kerja agar dapat melakukan kebiasaan memotret diri sesuka hati.
Dulu, sebenarnya Junaid terbiasa dengan penampilan yang sederhana dan natural. Namun, lama kelamaan ketika ia mulai kecanduan selfie, ia merasa butuh penampilan sempurna.
“Beberapa tahun lalu saya tidak terbiasa dengan penampilan seperti ini. Saya lebih suka tampil natural.
Namun, sejak aku hanya terobsesi dan kecanduan media sosial, saya ingin menyempurnakan penampilan saya saat itu juga,” kata Junaid.
Ternyata, beberapa pakar berpendapat bahwa kecanduan selfie adalah suatu indikasi penyakit mental lo, Moms.
Dilansir dari lifehack.org, American Psychiatric Association mengungkapkan bahwa keinginan seseorang untuk terus menerus memotret diri dan mengunggahnya ke media sosial adalah untuk mengatasi kepercayaan diri yang rendah dan rasa kesepian.
Terdapat tiga tingkatan keparahan penyakit mental ini, yaitu batas, akut, dan kronis.
Seseorang masih disebut dalam batas wajar jika dalam sehari ia memotret diri minimal tiga foto sehari, tanpa mengunggahnya di media sosial.
Jika setidaknya Moms mengunggah tiga foto dalam sehari, maka bisa dikatakan ada di tingkat akut.
Namun, jika ada dorongan kuat yang tak terkendali untuk mengunggah setidaknya enam foto, hingga mengabaikan hal-hal penting lain, bisa dibilang ada di tahap kronis. Tentunya, hal ini patut dicegah.
Jangan sampai karena kecanduan selfie mengganggu tugas dan aktivitas Anda.
Mulai sekarang, coba kurangi aktivitas memotret diri dan nikmati waktu yang ada bersama orang-orang tersayang.
Bila ternyata keinginan untuk selfie sangat tak terkendali dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan ke pakarnya. (Kirana Riyantika)