Hasilnya menunjukkan bahwa DNA kuno itu memiliki kemiripan dengan kelompok berbahasa Arawak di Karibia. Pada masa kini, gen suku Taino banyak ditemukan pada wilayah Puerto Rico.
Migrasi kuno
Untuk menemukan bukti tambahan bagaimana Taino berhasil bertahan dari kolonisasi Eropa, Schroeder juga mampu mengumpulkan informasi mengenai adanya migrasi kuno.
Hubungannya dengan Amerika Selatan menandakan bahwa migrasi kuno bermula dari sana.
Kepulauan Karibia merupakan satu dari daerah terakhir yang menetap di Amerika, sekitar delapan ribu tahun yang lalu. Ketika bermigrasi, masyarakat purba mungkin membawa jaringan sosialnya dengan mereka.
”Kami tidak memiliki adanya perkawinan sedarah,” ujar Schroeder. Ini mendukung bukti arkeologi bahwa budaya asli di wilayah tersebut saling terkait.
Dengan kemampuan yang lebih baik untuk mengurutkan DNA manusia purba, Schroeder yakin, peneliti bisa melacak kelanjutan hidup suku lain yang dianggap sudah punah. (*)