Sedangkan di banyak wilayah di Ukraina, 'kultus orang mati' sangat diamati dan tidak ada waktu yang lebih baik daripada Minggu Agung.
Bahkan seminggu setelah Paskah juga dikaitkan dengan kultus ini dan biasa disebut Minggu Nimfa.
Pada hari Minggu pertama setelah Minggu Paskah, orang berkumpul di pemakaman di gereja untuk menyantap makanan dan wine.
Namun tentu saja mereka tidak menghabiskan semua hidangan itu karena ada tradisi harus menyisakan sebagian hidangan itu di belakang situs kuburan, sebagai sajian untuk mereka yang telah mati.
Baca: Menkes: Cacing pada Ikan Makarel Tidak Berbahaya
Tradisi lainnya adalah telur Paskah, tradisi ini memang tidak hanya dimiliki Ukraina namun juga sebagian besar negara barat lainnya.
Kendati demikian, telur Paskah di Ukraina sering digunakan sebagai hadiah, dan momen bertukar telur Paskah dikaitkan dengan pengertian kasih sayang yang mendalam.
Kemudian pada Junmat Agung, negara tersebut menerapkan tradisi bagi para Umat Kristiani agar tidak melakukan pekerjaan apapun.
Kafan Suci juga menjadi tradisi lainnya yang dilakukan di Ukraina, tradisi tersebut dilakukan bersamaan dengan layanan Jumat Agung.
Prosesi ini dilakukan tiga kali di sekitar gereja, kain kafan tersebut melambangkan kain pemakaman yang membungkus Kristus kemudian kain itu ditinggalkan ketika bangkit.
Ketika Yohanes dan Petrus memasuki kuburan yang kosong pada pagi Paskah, kain kafan itu dilipat rapi dan dijadikan sebagai bukti Kebangkitan Kristus.
Minggu Paskah itu sendiri sebenarnya adalah momen yang tidam hanya dirayakan umat Kristiani di Ukraina, namun juga masyarakat lainnya.
Momen tersebut mereka gunakan untuk bersukacita dan berpesta, lonceng berbunyi keras dan lagu musim semi pun dinyanyikan.
Sedangkan di gereja, itu adalah hari 'Liturgi Tinggi', momen dimana roti Paskah yang dihiasi telur Paskah serta seluruh makanan Paskah dimasukkan ke dalam keranjang untik selanjutnya dibawa pulang oleh para jemaat. (publicholidays)