TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) menjadi sorotan media.
Dilansir Tribunnews.com dari World of Buzz via The Guardian pada Jumat (13/4/2018), seorang pria asal Suriah berusia 36 tahun dikabarkan menghabiskan lebih dari satu bulan tinggal di KLIA2 setelah ia kehabisan uang dan terdampar di petugas imigrasi.
Hassan Al Kontar menggunakan akun Twitter-nya untuk membagikan ceritanya kepada dunia.
Ia merekam beberapa video kehidupan sehari-harinya di bandara.
BACA: Sang Ibunda Meninggal, Tangisan Lucinta Luna Mengalir Deras
Hassan menjelaskan dalam salah satu videonya bahwa ia sudah meninggalkan Suriah delapan tahun yang lalu.
Dan surat perintah telah dikeluarkan untuk penangkapannya karena menolak panggilan untuk dinas militer.
"Bukan hanya masalah saya. Ini masalah ratusan orang Suriah yang merasa mereka dibenci, ditolak, tidak diinginkan, lemah, kesepian," ungkapnya.
Warga Suriah ini tinggal dan bekerja di Uni Emirat Arab (UEA) dari tahun 2006 hingga 2011, ketika perang saudara Suriah dimulai dan mengakibatkan dia kehilangan izin kerjanya.
UAE menolak memperbarui visa tinggalnya, jadi dia terus tinggal di sana secara ilegal sementara waktu.
Namun, pada tahun 2016 ia ditangkap dan dikirim ke fasilitas deportasi yang menyebabkan dia diteruskan ke Malaysia pada Januari 2017.
Namun, ia memperpanjang periode bebas visa tiga bulannya.
Dia kemudian naik pesawat dari Kuala Lumpur ke Ekuador pada Februari 2018, di mana ia berharap masalah imigrasinya akan berakhir.
Sayangnya, ia tidak diizinkan memasuki negara Amerika Selatan pada menit terakhir dan harus kembali ke Kamboja, di mana ia tidak diiznkan untuk masuk sekali lagi.