TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dengan negara lainnya, Jepang bisa dibilang termasuk yang paling blak-blakan soal kebutuhan kalangan dewasa.
Bersama dengan negara Amerika, Jepang memiliki industri film dewasa yang begitu besar.
Karenanya, banyak studio film dewasa bertebaran di seantero negeri sakura.
Saking suksesnya, industri ini bisa dibilang cukup berkelanjutan karena tiap tahunnya selalu ada bintang film dewasa yang debut dalam industri ini.
Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.
Bisa saja karena background kehidupan dari para pemain film dewasa itu sendiri atau karena faktor lainnya.
Salah satu hal yang bisa dibilang menjadi faktor pendorong orang terjun ke industri film esek-esek adalah faktor ekonomi.
Iming-iming penghasilan besar dengan melakukan adegan ranjang pun kerap menjadi alasan kenapa banyak wanita yang tertarik untuk bekerja dalam industri ini.
Terlebih lagi, kebanyakan dari mereka mungkin mendapatkan gaji atau penghasilan yang pas-pasan, maka terjun ke industri film dewasa bisa dibilang sebagai jalan singkatnya.
Nah, untuk menggali fakta terkait hal ini, sebuah situs yang beroperasi di Jepang dan Korea bernama Asian Boss pun melakukan investigasi ekslusif.
Mereka melakukan wawancara eksklusif dengan Emily Okazaki, seorang mantan pemain film dewasa di Jepang.
Pada wawancara tersebut ia menanyakan terkait hal-hal yang menyangkut dunia film dewasa di Jepang.
Emily yang menjalani karirnya dari tahun 2011 hingga 2016 mengaku tahu banyak terkait beberapa hal di dunia film dewasa Jepang.
Menurutnya, para studio film panas di negeri Sakura menjaring calon bintangnya dari para gadis yang baru saja lulus SMA di Jepang
Kebanyakan mereka mengincar para wanita yang tak tahu akan melanjutkan kehiduannya pasca lulus sekolah.